JURNALSUMSEL.COM - Puncak musim kemarau 2020 diprediksi terjadi pada Agustus hingga September. Hal ini membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) waspada.
Dengan wilayah yang memiliki kawasan san lahan gambut, Pemprov Sumsel harus mengantisipasi masalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang bisa mengakibatkan kabut asap.
Pemprov Sumsel diminta untuk melakukan tindakan pencegahan sejak dini. Setidaknya menyiapkan langkah penanganan.
Baca Juga: Lagi di Kota Hujan? Berikut Destinasi Wisata di Bogor yang Buka saat PSBB Proporsional
Gubernur Sumsel, H Herman Deru, memerintahkan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan tindakan pencegahan secara maksimal.
"BPBD harus mengerahkan seluruh kekuatan dalam melakukan pengawasan dan penanggulangan kebakaran di daerah rawan," ujar Herman Deru seperti dikutip Jurnal Sumsel dari Antara, Minggu 16 Agustus 2020.
Mantan Bupati OKU Timur ini meminta BPBD melakukan operasi darat dan udara. Salah satunya dengan teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan.
Baca Juga: Setelah Airlangga Sucipto dan Ichsan Kurniawan, Muba Babel United Bidik Eks Persipura
Menurut Pelaksana Harian Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT), Sutrisno, sangat memungkinkan Untuk melakukan hujan buatan di Sumsel.