Pencabulan Anak di Palembang Meningkat, Anggota DPD Jialyka Maharani Beri Solusi

22 Agustus 2020, 06:05 WIB
Anggota DPD RI, Jialyka Maharani, angkat bicara soal meningkatnya kasus pencabulan anak di Kota Palembang. /(Instagram/@jialyka.maharani)

JURNALSUMSEL.COM - Kasus pencabulan anak di Kota Palembang mengalami peningkatan yang signifikan.

Per Agustus 2020, kasus pencabulan anak di Palembang naik 100 persen.

Hal ini berdasarkan data yang dimiliki Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Palembang.

Baca Juga: Oppo Reno 4 Dibanderol Rp4 Jutaan, Begini Spesifikasinya

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Jialyka Maharani menilai, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengatasi masalah ini.

Pertama adalah mendukung pemerintah pusat untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS).

Menurutnya, salah satu yang melatarbelakangi lahirnya RUU PKS adalah maraknya angka kekerasan seksual.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sumsel Terus Bertambah, Tim Pakar Sarankan Hal Ini

"Yang tidak hanya terjadi pada perempuan, tetapi jg pada anak-anak," ujar Jialyka Maharani kepada redaksi Jurnal Sumsel, Jumat 21 Agustus 2020.

Senator asal Sumatera Selatan itu menambahkan, RUU ini akan concern terhadap hukuman bagi pelaku kekerasan seks atau pencabulan anak, serta perlindungan terhadap korban. 

"Untuk saat ini, saya rasa pengesahan RUU PKS sangat urgent, jangan menunggu lebih banyak korban lagi," katanya. 

Baca Juga: Pede Sriwijaya FC Lolos Liga 1, Zah Rahan: Saya Percaya Semua Pemain

Selain itu, pencegahan pelecehan seksual atau pencabulan terhadap anak juga perlu dilakukan. Caranya, pengenalan seks/sex education sejak dini.

"Misalnya memperkenalkan pada anak tentang bagian-bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain," tutur putri Bupati Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam, tersebut.

"Selama ini, sex education dianggap tabu di kalangan masyarakat," tambahnya.

Baca Juga: Positif Covid-19, Begini Kondisi Terkini Wali Kota Lubuk Linggau

Langkah preventif selanjutnya menurut Jialyka Maharani adalah dengan memperkuat ketahanan keluarga.

Orang tua diharapkan bisa menciptakan bounding yang kuat antara anak dan orang tua.

"Sehingga anak akan merasa lebih nyaman berada di lingkungan keluarga," jelasnya.***

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Tags

Terkini

Terpopuler