Balasan Menohok FPI Terkait Langkah Wagub DKI Bongkar Chat Gubernur Soal Pelarangan Kerumunan

- 19 November 2020, 19:38 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. /

JURNALSUMSEL.COM - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengungkapkan, pihaknya sudah memberikan larangan terkait kegiatan yang dilakukan Habib Rizieq Shihab.

Hal itu juga membuka pesan dari Gubernur DKI Jakarta dalam grup koordinasi Pemerintah Provinsi yang sudah memberi peringatan.

Namun, acara pernikahan putri Habib Rizieq yang dibarengi perayaan Maulid Nabi itu tetap berjalan. Protokol kesehatan pun dilanggar karena terjadi kerumunan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan jika pihak Pemerintah Provinsi telah memberikan larangan pada acara Maulid Nabi dan pernikahan anak Habib Rizieq yang diselenggarkan di Petamburan, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Pendaftaran Guru PPPK Dibuka 2021, Kemenpan RB Tengah Siapkan Sistem Penerimaannya

Berkesempatan hadir dalam acara Mata Najwa, Wagub DKI itu memberikan pernyataan soal kegaduhan yang terjadi usai rentetan keramaian yang telah melanggar aturan protokol kesehatan.

Riza menyampaikan jika pemprov DKI memiliki aturan, dimana pihaknya mempunyai regulasi tidak mengizinkan kegiatan yang melanggar protokol kesehatan.

Artikel ini telah ditayangkan di Pikiran-Rakyat.com dalam artikel "Wagub DKI Bongkar Chat Gubernur Soal Pelarangan Kerumunan, FPI Justru Tunjukkan Surat Dukungan".

Wagub DKI itu juga menyampaikan pihaknya telah memberikan sosialisasi soal pelarangan kegiatan yang memicu kerumunan kemudian terjadi interaksi dan bepotensi menyebarkan Covid-19.

Baca Juga: Login Link sscn.bkn.go.id untuk Mendaftar CPNS 2021, Ikuti Beberapa Tahapannya

Terkait acara yang terjadi di Petamburan, Wakil Gubernur itu membuka pesan yang disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam grup koordinasi pemerintah provinsi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memberi peringatan kepada Wali Kota Jakarta Pusat untuk melakukan langkah antisipasi terkait acara tersebut, dalam pesan di Whatsapp grup yang disampaikannya pada Kamis 12 November 2020.

"Hari Kamis ya, pada wali kota, WhatsApp dari Pak Gubernur langsung. Kita ada grup koordinasi wilayah. Semua dari Gubernur sampai jajaran Kabid internal semua baca," ujar Riza, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Najwa Shihab yang diunggah 19 November 2020.

Baca Juga: Wahai ASN, Berikut Ini 15 Aktivitas Termasuk Pelanggaran Netralitas dalam Pilkada Serentak 2020

Wakil Gubernur DKI, Riza Patria itu mengungkapkan jika Anies telah memberikan intruksi adanya pengerahan petugas dengan jumlah yang banyak untuk membawa poster atau pun spanduk yang berisikan peringatan protoko kesehatan.

Selain itu diungkapkan oleh Riza jika Anies telah menyatakan dengan tegas tidak ada penyediaan fasilitas dan peralatan dari Pemprov.

Lebih lanjut, Anies meminta kepada jajarannya untuk berkoordinasi dengan panitian untuk mengurangi jumlah massa yang datang unuk hindari kerumunan.

Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi info.gtk.kemdikbud.go.id yang Lagi Error, Patut Dicoba

Bahkan Anies juga meminta kepada mayarakat yang hadir untuk tak berlama-lama di acara, kepada aparat orang nomor satu di DI Jakarta itu meminta untuk melakukan pembubaran secara simpatik.

Namun, nyatanya pihak penyelenggara acara Front Pembela Islam (FPI) telah mendapatkan perizinan dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPP FPI, Slamet Maarif yang mengungkapkan jika pihaknya telah mendapatkan urat izin dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta, bahkan dituliskan dukungan atas kegiatan tersebut.

"Yang dari Dishub tentang penutupan jalan itu ada kalimat mendukung kegiatan kita," kata dia.

Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan di Balik Pemanggilan Anies Baswedan Terkait Kegiatan Habib Rizieq

Kemudian ia menjelaskan jika mendapatkan surat susulan mengenai arahan acara agar tetap menjaga protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Wali Kota Jakarta Pusat.

Namun, surat yang dikeluarkan pemkot Jakarta Pusat itu diungkapkan oleh Riza bukanlah surat arahan tetapi surat peringatan.

Meski begitu Slamet Ma'arif menuturkan jika pihaknya telah menjalankan arahan yang diberikan, namun ia mengakui jika jaga jarak sulit untuk dilakukan karena kerumunan yang membludak.***(Rahmi Nurfajriani/Pikiran-Rakyat)

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x