Network
JURNALSUMSEL.COM – Menanggapi rencana aksi demonstrasi yang kembali digelar elemen mahasiswa pada Rabu 28 Oktober 2020, Mabes Polri siap mengamankan aksi dengan damai.
Begitu juga dalam mengamankan aksi demontrasi yang rencananya digelar buruh pada 2, 9, dan 10 November mendatang,
Polri tidak akan melakukan tindakan represif, tapi dengan catatan massa juga tidak anarkis.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyonosaat pada Selasa,27 Oktober 2020.
“Tapi kalau anarki, pasti polisi akan bertindak” ujarnya sebagaimana dilansir Jurnal Sumsel dari RRI.
Aparat memiliki aturan dalam mengamankan aksi unjuk rasa.
Aturan dasar aparat bertindak saat terjadi anarkis dalam unjuk rasa diatur dalam Potrap Kapolri Nomor 1 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Anarki dan Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian.
Pengendalian massa juga diatur dalam Perkap Nomor 16 Tahun 2006.
Awi juga menjelaskan, apabila aparat bertindak di lapangan, artinya hal tersebut difungsikan untuk mengurai massa yang sudah tak dapat dikendalikan.
