Plt Dirjen PHU Minta Penguatan Moderasi Beragama dalam Manasik Haji

- 23 Oktober 2020, 20:28 WIB
ilustrasi manasik haji.
ilustrasi manasik haji. /Arab News

"Perlu tambahan perspektif untuk memadukan pemahaman ibadah dengan pemahaman protokol kesehatan pencegahan Covid-19," ujar Oman yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Kementerian Agama Republik Indonesia.

Ia mencontohkan ketika jemaah haji menganggap memakai penutup wajah saat tawaf itu tidak diperbolehkan.

Baca Juga: Siap-Siap Pembukaan Seleksi CPNS 2021, Begini Detail Cara Mengisi Daftar Riwayat Hidup

Namun disaat pandemi, memakai penutup wajah (masker) sangat diperlukan. Maka, menurut Oman, dibutuhkan penjelasan tentang sahnya ibadah secara fikih serta kesesuaian dengan protokol kesehatan.

Plt. Dirjen PHU mengatakan di masa adaptasi normal baru, diperlukan pengetahuan yang makro dalam pembinaan manasik haji. Makro, jelas Oman dengan memahami situasi yang ada di Saudi Arabia serta di Indonesia.

Karenanya, diperlukan inovasi mengintegrasikan materi bimbingan manasik haji dengan media sosial serta teknologi informasi komunikasi yang ada.

Baca Juga: Indonesia Batal Kantongi 100 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca, Alasannya Bikin Was-Was

"Strategi dan pendekatan pembinaan manasik haji perlu ditingkatkan. Perlu strategi bimbingan manasik jarak jauh," ujar Oman yang hadir secara virtual.

Selain Oman, Jamarah di Pasuruan juga menghadirkan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Moekhlas Sidik sebagai narasumber

Hadir sebagai peserta Jamarah perwakilan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji & Umrah (KBIHU) Kab. Pasuruan, Kab. Sidoarjo, Kab. Mojokerto, Kabupaten Malang dan Kota Malang, serta Perwakilan Kepala KUA Kecamatan.***

Halaman:

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah