Jam Matahari Peninggalan PB VIII, Jejak Penyebaran Agama Islam di Tanah Mataram

- 31 Maret 2024, 05:44 WIB
Puspa IPTEK Sundial Kota Baru Parahyangan yang memiliki bentuk jam Matahari
Puspa IPTEK Sundial Kota Baru Parahyangan yang memiliki bentuk jam Matahari /Foto: Instagram @puspaipteksundial/

JURNALSUMSEL.COM - Raja-raja Mataram Islam selalu meninggalkan jejak peninggalan bersejarah dalam membangun peradaban penyebaran agama Islam.  

 

Salah satu jejak sejarah penyebaran agama Islam yang masih eksis sampai sekarang adalah Masjid Agung Keraton Surakarta dan jam matahari yang ada di halaman masjid.

 

Jam matahari itu diberi nama jam istiwa. Menggunakan bayangan paralel dari sinar matahari sebagai penunjuk waktu salat tersebut dibuat oleh PB VIII dan masih berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Penganiayaan Anak Selebgram Aghnia Punjabi, Pelaku Aniaya Pakai Buku hingga Menindih Korban

Baca Juga: Farhan Zubedi Perkenalkan Diri dengan 'Hilang Arti'

Sekretaris Masjid Agung Surakarta, Abdul Basyid, mengatakan jam istiwa juga disebut sebagai jam bencet. Dimana jam itu mengandalkan matahari yang menimpa dua alat bantu yang ada di dalam jam, yakni berupa tongkat dan jarum.

 

Halaman:

Editor: Lamka Alum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x