KPU Buka Suara Soal Debat Ketiga Capres yang dinilai Akan Menguntungkan Prabowo-Gibran

- 6 Januari 2024, 18:58 WIB
Ketiga Capres dalam Debat Capres pertama (tangkapan layar pada kompastv)
Ketiga Capres dalam Debat Capres pertama (tangkapan layar pada kompastv) /

JURNALSUMSEL.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akhirnya menjawab tudingan terkait debat ketiga capres yang dinilai menguntungkan paslon capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Tudingan ini bermula dari keputusan KPU yang mendatangkan 11 panelis dari berbagai instansi, yang mana dua di antaranya dari Universitas Pertahanan (Unhan), yang menjadi pokok permasalahan.

Sebagaimana diketahui, ketiga calon pasangan presiden (capres) akan menghadapi agenda debat ketiga yang akan dilaksanakan besok, Minggu, 7 Januari 2023. Ketiganya akan kembali dipertemukan dan membahas tentang pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Debat Ketiga Pilpres 2024 Dinilai Untungkan Prabowo, KPU Buka Suara".

Baca Juga: Rahasia Agar Tanaman Anggrek Cepat Berbunga dan Subur, Terapkan Beberapa Tips Ini

Mendapati hal ini, KPU menjamin independensi 11 panelis yang dilibatkan dalam debat capres besok, termasuk dua panelis asal Universitas Pertahanan (Unhan).

"Panelis ini bisa berasal dari berbagai macam kelembagaan, tapi kami meyakini beliau-beliau ini punya kapasitas, punya integritas akademik yang dijaga atau dipertahankan,” kata Hasyim, yang merupakan perwakilan dari KPU.

Dia memastikan, asal lembaga atau institusi setiap panelis sudah disampaikan kepada tim pemenangan masing-masing dan stasiun televisi penyelenggara debat.

Di sisi lain, 11 panelis juga telah menandatangani pakta integritas dan surat pertanyaan analisis guna memastikan mereka tidak menjadi bagian dari tim pemenangan salah satu paslon.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilih Muda (Fanta) Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi, menyerahkan sepenuhnya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal dua panelis debat.

"Biarkan saja KPU yang menilai ini ada indikasi konflik kepentingan atau tidak," ucap Dedek.

Ia menyebut panelis dari Unhan layak dijadikan panelis karena debat capres kedua menyangkut tema pertahanan, keamanan dan geopolitik.

Baca Juga: Suguhkan Keindahan Alam dan Wisata Spiritual, Yayasan Sinar Bumi di Jonggol Jawa Barat Jadi Pilihan Tepat

"Ya kan tapi kan topiknya memang pertahanan, tapi kan kalau misalnya diprotes dan KPU mengakomodir protesnya atau tidak mengakomodir saya pikir itu bukan ranah TKN menilai,” ujarnya.

Sementara itu, nama-nama panelis yang akan dihadirkan dalam debat ketiga capres besok yakni Prof. Angel Damayanti, Ph.D (Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Fisipol Universitas Kristen Indonesia), Curie Maharani Savitri, Ph.D (Dosen Hubungan Internasional, ahli kajian industri pertahanan dan alih teknologi Universitas Binus), Prof. Evi Fitriani, Ph.D, (Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia), Prof. Hikmahanto Juwana, SH., LL.M., Ph.D (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dan Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani), I Made Andi Arsana, S.T., M.E., Ph.D (Ahil Aspek Geospasial Hukum Laut Universitas Gadjah Mada), Dr. lan Montratama (Dosen Program Studi Hubungan Internasional Ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina), Irine Hiraswari Gayatri, Ph.D (Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional), Dr. Kusnanto Anggoro (Pakar Keamanan Universitas Pertahanan), Laksamana TNI (Purn), Prof. Dr. Marsetio (KSAL 2012-2014 dan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan), Philips J. Vermonte, Ph.D (Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia dan Senior Fellow CSIS), dan Prof. Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, S.I.P. S.SI., M.T, M.SI. (Han) (Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjadjaran).***(Vidia Elfa Safhira/Pikiran Rakyat)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah