JURNALSUMSEL.COM - Pada 22 April 2022 Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda kembali mengalami erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik.
Status Gunung Anak Krakatau yang awalnya meluncurkan awan panas sejauh 25 sampai 3.000 meter ini pun ditetapkan sebagai status siaga atau level III.
Peningkatan erupsi pun mulai terjadi pada 24 April 2022 lalu, sehingga BMKG minta warga waspada terhadap kemungkinan adanya tsunami.
Baca Juga: Masuk Jajaran HP Termurah, Ini Spesifikasi dan Harga Oppo A74 5G yang Rilis April 2022
"Perlu dipahami waspada bukan evakuasi, waspada artinya berhati-hati dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan dengan tetap memperhatikan informasi dari pihak berwenang yaitu BMKG badan geologi, dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Menurut peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) menunjukan bahwa hampir seluruh Gunung Krakatau yang berdiameter kurang lebih 2 Km adalah kawasan rawan bencana.
"Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Anak Krakatau dari level 2 menjadi level 3 yang disampaikan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, maka masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami terutama di malam hari," ucap Dwikorita lagi.
Sebelumnya artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Situasi Terkini Gunung Anak Krakatau, 4 Kali Gempa Low Frequency".