Varian Baru Covid-19 Makin Merebak, Gus Muhaimin Minta Pemerintah Tutup Akses Kedatangan WNA dari Luar Negeri

- 1 Juli 2021, 13:30 WIB
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin).
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin). /Foto: Dok. MPR.

JURNALSUMSEL.COM - Amuk Covid-19 di Indonesia semakin melonjak di beberapa provinsi khusunya di Pulau Jawa.

Tak hanya itu, Covid-19 varian Delta yang disinyalir datang dari India serta varian B.1.1.7 dari Inggris sudah terdeteksi di Indonesia.

Munculnya varian Delta dan varian Covid-19 lainnya ini terjadi karena masuknya WNA maupun WNI ke Indonesia beberapa saat lalu.

Baca Juga: Ngaku EXO-L? Wajib Tahu, D.O. EXO Akan Debut Solo Perdananya Juli Ini, Ini Bocoran Tampilannya!

Tak heran jika beberapa pihak mendesak pemerintah lakukan pelarangan masuknya WNA maupun WNI dari luar negeri mulai saat ini.

Wakil Ketua DPR, Abdul Muhaimin Iskandar atau yang biasa disapa Gus Muhaimin, berujar jika pemerintah Indonesia harus membatasi kedatangan bagi warga negara asing (WNA) maupun WNI yang berasa dari luar negeri.

"Semua pintu masuk harus dijaga super ketat. Setiap yang masuk ke Indonesia harus betul-betul dicek hasil Swabnya dan karantina 14 hari wajib dioptimalkan," kata Gus Muhaimin dilansir dari situs resmi DPR.

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Banyak Varian Covid-19 Baru Masuk ke Indonesia, DPR Minta Batasi Kedatangan WNA dan WNI dari Luar Negeri".

Baca Juga: KNKT Lakukan Investigasi Tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali, Belum Pastikan Penyebabnya!

Usulan tentang pengetatan bagi WNA dan WNI yang berasal dari luar negeri juga diberikan oleh Gus Muhaimin, terutama dari negara-negara dengan potensi tinggi untuk menularkan Covid-19 varian baru.

Pasalnya, varian baru yang ditemukan di Indonesia diketahui berasal dari luar negeri.

"Kuncinya adalah pengawasan di setiap pintu masuk harus diperketat. Kita semua tentu saja tidak ingin tiba-tiba ada penularan lokal varian baru dari luar negeri, padahal enggak tahu kapan masuknya dan siapa yang bawa," ujar Gus Muhaimin.

Selain itu, untuk mencegah varian baru menyebar lebih luas di Indonesia, Gus Muhaimin meminta pemerintah untuk lebih cepat mendeteksi virus berbahaya tersebut.

Baca Juga: Seleksi CPNS 2021 Dibuka, Ini Bocoran Standar Penilaian atau Batas Ambang Skor untuk Tes SKD!

Apalagi, ada virus baru yang membuat efektivitas vaksin di Indonesia menjadi menurun.

"Sekarang ini di Indonesia baru ada 17 laboratorium yang bisa mendeteksi varian virus baru. Sudah waktunya itu ditambah biar deteksinya lebih cepat," tuturnya.***(Christina Kasih Nugrahaeni/Pikiran Rakyat)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah