Network
JURNALSUMSEL.COM- Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah soriti kasus kudeta yang sedang terjadi dengan Partai Demokrat.
Menurut Fahri Hamzah, kasus yang terjadi di Partai Demokrat harus menjadi evaluasi total tentang peran partai politik.
Hal itu disampaikan Fahri Hamzah melalui cuitan di akun Twitternya @Fahrihamzah pada Sabtu 6 Maret 2021.
"Kasus yang terjadi pada Partai Demokrat ini harus menjadi momentum evaluasi total tentang peran partai politik ke depan," tulisnya, sebagaimana dikutip Jurnal Sumsel pada Minggu 7 Maret 2021.
Fahri Hamzah menganggap Partai Politik (Parpol) dan negara saat ini sibuk dengan dirinya sendiri.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta UU ITE Direvisi, Fahri Hamzah: Selamat Bekerja DPR RI
Baca Juga: Ending Wandavision Season 1, Berikut 3 Fakta Penting yang Terlewatkan Oleh Para Fans
Padahal, masih ada rakyat yang perlu mendapatkan banyak perhatian di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Apalagi, Fahri Hamzah mengatakan, Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian rakyat.
"Karena parpol semakin sibuk dengan dirinya sendiri menyeret organisasi negara sibuk dengan dirinya sendiri," jelasnya.
Fahri Hamzah menuturkan, dalam kondisi seperti itu justru rakyat bertanya-tanya tentang siapa yang akan mengurusi dirinya.
Terlebih, menurut Fahri Hamzah, ditengah kesibukan parpol dan negara mengurusi dirinya masing-masing.
Baca Juga: KLB Deli Serdang Membuat Partai Demokrat Berkabung, SBY: Matinya Akal Sehat
"Rakyat bertanya, “kami diurus siapa?”," ujarnya.
Kasus yang terjadi pada Partai Demokrat ini harus menjadi momentum evaluasi total tentang peran partai politik ke depan. Karena parpol semakin sibuk dengan dirinya sendiri menyeret organisasi negara sibuk dengan dirinya sendiri. Rakyat bertanya, “kami diurus siapa?”— #FahriHamzah2021 (@Fahrihamzah) March 6, 2021
Seperti diketahui, saat ini Partai Demokrat sedang dihadapi dengan dualisme kepimpinan antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko.
KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara diketahui telah menetapkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum terpilih.
Selain itu, Marzuki Alie yang sebelumnya telah dipecat secara tidak hormat dari Partai Demokrat kemudian dipilih sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.***
