Menurut Din Syamsudin saat ini banyak yang berbeda ideologi atau kepentingan tapi bukan untuk kepentingan umat Islam.
“Yang seberang sana juga muslim, kadang kala muslim yang taat, tapi ideologi politiknya bukan kepada kepentingan umat islam. Apalah disebut nasionalis, sosialis, bahkan mungkin juga komunis atau sekuler, liberal, lain sebagainya,” jelas Din Syamsudin.
Sebelumnya, Din Syamsuddin dilaporkan atas tuduhan radikalisme oleh Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung ( ITB).***