Penderitanya rata-rata dilaporkan meninggal dunia dalam jangka waktu kurang dari enam bulan karena faktor infeksi.
Baca Juga: Harga Merakyat! Berikut Daftar Harga HP Samsung Murah Dibawah Rp2 Juta Terbaru 2021
Baca Juga: WASPADA! Dampak Cuaca Ekstrem, BMKG: Terutama Pelaku di Sektor Transportasi
Demi mencegah progresifitas sekaligus menurunkan prevalensi kanker paru, Kasun mengajak masyarakat meningkatkan literasi kesehatan soal kanker paru yang mencakup tentang pengetahuan akan gejala walaupun tidak semua kanker menunjukkan gejala dini, tahapan penyembuhan hingga cara memperlakukan pasien kanker demi membantu proses penyembuhannya.
Sementara itu, Health Claim Senior Manager Sequis, dr. Yosef Fransiscus mengajak masyarakat melakukan gaya hidup sehat untuk melawan kanker.
"Kita dapat meraih hari esok jika fisik dan finansial kita sehat. Untuk itu, sangat baik jika kita mulai melakukan gaya hidup sehat, yaitu memperbaiki asupan dengan yang bergizi dan rutin berolahraga. Perlu juga menyeimbangkan waktu antara bekerja dan beristirahat serta memiliki pola pikir yang positif dan terbuka,” ujar Yosef.
Baca Juga: Persiapan CPNS 2021: Ini Soal yang Paling Sering Muncul Pada Seleksi Tahun Sebelumnya
Baca Juga: Fulham Vs Leicester City : 0-2 Pecundangi Tuan Rumah, Leicester Naik ke Peringkat 3 Puncak Klasemen
Ia juga menyarankan agar melengkapi diri dengan asuransi kesehatan agar lebih mudah dalam mendapat pelayanan kesehatan terlebih untuk penyakit berbahaya seperti kanker.
Data Global Burden of Cancer Study (GLOBOCAN) tahun 2018 melaporkan sekitar 26.069 orang meninggal karena kanker paru setiap tahunnya di Indonesia dengan 30.023 kasus baru.