JURNALSUMSEL.COM - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah mulai dijalankan pada 13 Januari 2021 lalu.
Program vaksinasi tahap I ini diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan non kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan dengan alasan akan lebih rentan tertular virus karena berhadapan langsung dengan pasien Covid-19.
Sebelumnya, Presiden Jokowi serta beberapa tokoh publik juga menjadi penerima pertama vaksin dalsm program vaksinasi Covid-19 tahap I di Istana Negara.
Baca Juga: Hampir 30 Tahun Meracik Bumbu Indomie Nunuk Nuraini Meninggal Dunia, Warganet Berterima Kasih
Baca Juga: Jangan Remehkan!, Inilah 7 Cara Hadapi Sidang Skripsi Online Buat Kamu yang Lagi Ujian
Vaksinasi bagi para tenaga kesehatan pun sudah mulai dilakukan serentak di berbagai provinsi.
Sayangnya, pelaksanaan vaksinasi di Indonesia saat ini dinilai lamban dan masih menemui beberapa kendala, termasuk dari sisi tenaga kesehatannya.
"Saat ini, spesifik terkait vaksinasi kepada tenaga kesehatan, didapati adanya kendala di mana tenaga kesehatan tidak datang untuk menerima vaksin pada jadwal yang ditetapkan," kata Wiku Adisasmito.
Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Wiku Adisasmito Beberkan Kendala Vaksinasi Covid-19, Salah Satunya Nakes yang Tak Hadir Sesuai Jadwal
Oleh karena itu, dia pun mengimbau kepada seluruh tenaga kesehatan, untuk melaksanakan vaksinasi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Baca Juga: Prabowo Sebut Jenderal Wismoyo Arismunandar Sebagai Sosok Teladan
Baca Juga: Dinilai sebagai Alat Ukur Kecerdasan, 11 Tips ini Bantu Tingkatkan Kemampuan IQ Kamu
"Saya imbau kepada rekan-rekan tenaga kesehatan, untuk bisa menerima vaksin sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. Mengingat, vaksin ini diberikan untuk mencegah potensi penularan juga, sebagai bentuk perlindungan diri, dan rekan-rekan sekalian," tutur Wiku Adisasmito.
Selain dari tenaga kesehatan, kendala lainnya datang dari lemari pendingin penyimpanan vaksin Covid-19 di sejumlah daerah.
"Kendala kedua yang ditemukan ialah kapasitas cold chain di beberapa daerah tidak mencukupi dalam penyimpanan vaksin, karena terdapat beberapa vaksin non Covid-19 yang terhambat pelayanannya selama masa pandemi ini," jelas Wiku Adisasmito.
Baca Juga: Istri Mantan Menteri KKP Edhy Prabowo Diduga Terlibat Kasus Korupsi Izin Ekspor Benur
Baca Juga: Indonesia Sering Banjir, Tepatkah Keputusan Membeli Mobil Listrik? Simak Fakta Berikut Ini!
Untuk itu, dia mengatakan Kementerian Kesehatan sedang berupaya untuk memperbaiki sinkronisasi data logistik vaksinasi Covid-19.
"Untuk kendala ini, Kementerian Kesehatan sedang berupaya memperbaiki sinkronisasi data logistik vaksinasi agar dapat terdistribusikan dengan baik," ucap Wiku Adisasmito.***(Eka Alisa Putri/Pikiran Rakyat)