Menristek Optimis Indonesia Jadi Produsen Vaksin Covid-19 di Masa Mendatang

- 24 Januari 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi  vaksin
Ilustrasi vaksin /Unsplash.com/

JURNALSUMSEL.COM - Vaksin Covid-19 di Indonesia sudah mulai didistribusikan pada beberapa golongan penerima sejak 13 Januari 2021 lalu.

Seperti yang diketahui, pemerintah saat ini tengah gencar dalam memasok vaksin Covid-19 agar mencukupi seluruh masyarakat Indonesia.

Vaksin Covid-19 yang saat ini sudah ada di Indonesia yakni vaksin Sinovac yang didatangkan langsun dari China.

Baca Juga: Bencana Hari Pertama Kerja, Joe Biden : Sama Sekali Tidak Ada Rencana Distribusi Vaksin Covid-19 dari Trump

Baca Juga: BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin 3 Tahap 1 Tahun 2021 Masih Jadi Tanda Tanya? Ini Kata Menaker Ida

Sementara vaksin produksi dalam negeri, yakni vaksin Merah Putih saat ini masih dalam tahap uji klinis dan diperkirakan bisa digunakan pada 2022 nanti.

Sebagaimana diketahui bahan baku vaksin itu sendiri termasuk Sinovac merupakan produk dari luar negeri atau barang impor.

Berkaitan dengan hal tersebut, Menteri Riset dan Teknologi mengatakan bahwa dirinya Optimis Indonesia mampu menjadi produsen vaksin di masa mendatang.

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di PR Pangandaran dengan judul "Yakin Indonesia Jadi Produsen Vaksin Covid-19, Menristek: Indonesia Kuat dan Prospektif".

Hal ini disampaikan oleh Bambang Brodjonegoro selaku Menristek sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Baca Juga: 9 Daftar Negara Ini Miliki Kualitas Pendidikan yang Tinggi, Mana Negara Tujuanmu?

Baca Juga: CATAT! 14 Drama Korea ini Dipercaya Menginspirasi Semangat Perjuangan Kamu

"Sebenarnya industri vaksin di Indonesia cukup kuat dan mandiri dan prospektif terutama kalau dari pandangan teman-teman ekonomi dan bisnis. Kenapa prospektif? Karena penduduk kita 270 juta," jelas Bambang.

Bambang juga mengatakan bahwa keperluan vaksin ini termasuk juga diluar kebutuhan pandemi Covid-19.

"Jadi di luar kebutuhan pandemi kita juga butuh keperluan untuk misalkan kesehatan masyarakat dari sejak anak-anak mendapatkan imunisasi yang sesuai," tuturnya.

Baca Juga: Habib Rizieq Kembali Dilaporkan oleh BUMN ke Polisi Atas Kasus Baru

Baca Juga: Kekalahan Pasangan Hendra-Ahsan, Indonesia Kehilangan Kesempatan Gelar Juara Ganda di Thailand Open

Ia juga mengatakan bahwa industri haruslah menjadi salah satu sektor yang kuat, jika kita ingin melakukan upaya preventif atau pencegahan medis.

"Artinya pengembangan vaksin ini tidak akan pernah berhenti dan untuk memenuhi kebutuhan 270 juta apalagi kalau kita arahnya preventif medis mau tidak mau industri vaksinya harus kuat," kata Menristek.***(Dahelia Saputri/PR Pangandaran)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: PR Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x