Hal ini disampaikan oleh Bambang Brodjonegoro selaku Menristek sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Baca Juga: 9 Daftar Negara Ini Miliki Kualitas Pendidikan yang Tinggi, Mana Negara Tujuanmu?
Baca Juga: CATAT! 14 Drama Korea ini Dipercaya Menginspirasi Semangat Perjuangan Kamu
"Sebenarnya industri vaksin di Indonesia cukup kuat dan mandiri dan prospektif terutama kalau dari pandangan teman-teman ekonomi dan bisnis. Kenapa prospektif? Karena penduduk kita 270 juta," jelas Bambang.
Bambang juga mengatakan bahwa keperluan vaksin ini termasuk juga diluar kebutuhan pandemi Covid-19.
"Jadi di luar kebutuhan pandemi kita juga butuh keperluan untuk misalkan kesehatan masyarakat dari sejak anak-anak mendapatkan imunisasi yang sesuai," tuturnya.
Baca Juga: Habib Rizieq Kembali Dilaporkan oleh BUMN ke Polisi Atas Kasus Baru
Baca Juga: Kekalahan Pasangan Hendra-Ahsan, Indonesia Kehilangan Kesempatan Gelar Juara Ganda di Thailand Open
Ia juga mengatakan bahwa industri haruslah menjadi salah satu sektor yang kuat, jika kita ingin melakukan upaya preventif atau pencegahan medis.
"Artinya pengembangan vaksin ini tidak akan pernah berhenti dan untuk memenuhi kebutuhan 270 juta apalagi kalau kita arahnya preventif medis mau tidak mau industri vaksinya harus kuat," kata Menristek.***(Dahelia Saputri/PR Pangandaran)