Hal tersebut menunjukkan varian baru 54 persen memiliki peluang penularan lebih besar daripada varian virus sebelumnya. Namun, kabar baiknya adalah varian baru tampaknya tidak menyebabkan gejala yang lebih parah atau tingkat kematian yang lebih tinggi.
Baca Juga: Segera Cek Pakai NIK! Kemenkes Telah Kirim SMS Blast Vaksinasi Bagi Tenaga Kesehatan
Baca Juga: Roy Marten Beri Semangat dan Doa Untuk Gisel: Sebaiknya Ikut Kita Doakan, Supaya Bangkit Kembali
Belum ada ada bukti bahwa varian tersebut lebih mampu menginfeksi anak-anak daripada yang lain, meskipun golongan usia yang rentan tertular adalah anak-anak dan dewasa muda.
Dr. Susan Hopkins selaku penasihat medis senior PHE mengatakan gejala dari varian baru Covid-19 tidak lebih parah.
“Penyelidikan kami berlanjut pada strain baru Sars-Cov-2, terutama di selatan dan timur Inggris. Bukti awal menunjukkan bahwa varian baru tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah atau peningkatan mortalitas, tetapi kami melanjutkan penyelidikan kami untuk memahami hal ini lebih baik,"
"Cara terbaik untuk menghentikan infeksi, apapun variannya adalah dengan mematuhi aturan dengan mencuci tangan, mengenakan masker, dan jaga jarak dari orang lain.” jelasnya.
Baca Juga: Mensos Risma Lakukan Pemetaan Guna Menganalisa Data Penerima Bansos di Tiap Daerah
Baca Juga: BLT UMKM/BPUM Masih Disalurkan, Simak Kembali Ketentuan yang Layak Dapat Bantuan
Laporan tersebut juga menemukan bahwa proporsi kasus yang tercatat terkait varian baru Covid-19 telah meningkat selama Desember di semua kelompok umur.