Hari Ini, Istana Negara Akan Dikepung Pendemo! Amien Rais Peringatkan Jokowi

- 18 Desember 2020, 09:40 WIB
Kolase potret Presiden Jokowi (kiri) dan politisi Partai Ummat Amien Rais.
Kolase potret Presiden Jokowi (kiri) dan politisi Partai Ummat Amien Rais. /Foto: Dok. YouTube Sekretariat Presiden dan Amien Rais Official/

JURNALSUMSEL.COM - Istana Negara Jakarta, hari ini akan dikepung massa unjuk rasa yang mengatasnamakan Aliansi Nasional Anti-Komunis (ANAK) NKRI.

Hal ini terkait kasus penembakan terhadap enam Laskar Front Pembela Islam (FPI).

Para pendemo menuntut agar kasus tersebut diusut tuntas.

Sebelum aksi Jumat,  tokoh nasional, Amien Rais menyatakan ingin bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kami akan minta waktu untuk ketemu pak Jokowi, langsung ke jantungnya kekuasaan. Jadi jangan takut," ujar Amien saat ditemui wartawan di Senayan, Jakarta, Kamis, 17 Desember 2020.

Kepada Presiden Jokowi, Amien meminta atraksi politik yang ada saat ini dihentikan.

Baca Juga: Dana BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Sudah Cair ke 11 Juta Pekerja! Kamu Belum? Ini Solusinya

Baca Juga: Heboh! Warga Tanjungpinang Tangkap Buaya Berukuran 2,5 Meter

Dia menilai, apa yang dilakukan pemerinta saat ini akan membelah bangsa Indonesia.

Selain itu, Amien menyoroti politik dan bisnis Indonesia terlalu condong dengan Beijing (China).

Untuk rencana unjuk rasa, Amien mengaku usianya tak lagi muda.

Dia percaya, aksi tersebut hanya akan diikuti oleh aktivis yang lebih muda.

"Oh saya kira soal itu sudah cukup ya. Saya sudah sepuh ya," kata Amien dikutip dari Antara.

Meski begitu, ia tetap mempersilahkan aksi digelar. Hanya saja, mantan pendiri PAN ini meminta agar demonstrasi tersebut dilakukan dengan baik secara konstitusional.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, akan ada aksi masyarakat di depan Istana Negara, Jakarta pada Jumat 18 Desember 2020.

Di sisi lain, Polda Metro Jaya belum mengeluarkan izin menggelar keramaian di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Heboh! Warga Tanjungpinang Tangkap Buaya Berukuran 2,5 Meter

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV 18 Desember 2020, Pecinta K-Drama Jangan Lewatkan Tayangan Revolutionary Love!

Pecah belah

Amien Rais melontarkan permintaan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Politisi senior itu meminta Jokowi tidak lagi melakukan politik yang menimbulkan bangsa terpecah belah.

Selain itu, Amien Rais pun menawarkan kepada Jokowi untuk mundur dari jabatannya atau melakukan rekonstruksi ulang negara.

Semuanya itu dilontarkan pendiri Partai Ummat ini saat konfrensi pers di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Kamis 17 Desember 2020.

Permintaan dan penawaran Amien itu tampaknya memicu polemik hingga mendapat respons dari mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Mengantisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemerintah Keluarkan Larangan Rayakan Natal dan Tahun Baru

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI 18 Desember 2020, Jangan Lewatkan Kelanjutan Sinetron Putri untuk Pangeran

Mundur!

Pikiranrakyat-Depok.com, melalui satu cuitan di akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3 dan dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Ferdinand mempertanyakan ulang perihal kata kunci yang Amien Rais sebutkan yakni 'mundur' dan 'rekonstruksi negara'.

“Hahaha Mundur? Rekonstruksi Negara?,” ujar Ferdinand.

Secara tegas, Ferdinand mengingatkan Amien Rais bahwa saat dirinya menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu terdapat berbagai amandemen terhadap Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

“Bapak ini apa lupa, di zaman dia lah UUD 1945 di Amandemen hingga merubah banyak tatanan bernegara kita,” ujarnya.

Engga usah macam-macam

Selanjutnya, Ferdinand menyarankan agar Amien Rais untuk tidak lagi mengeluarkan pernyataan-pernyataan bernada ancaman.

“Pak, engga usah ancam-ancam gitu deh, Anda sekarang bukan siapa-siapa,” ucap Ferdinand tegas.

Baca Juga: Jadwal Acara MNCTV 18 Desember 2020, Jangan Lewatkan Tayangan Film Aladdin!

Baca Juga: Jadwal Acara GTV 15 Desember 2020, Saksikan The Lost World: Jurassic Park

Tidak hanya itu, Ferdinand juga menganjurkan agar Amien Rais mencoba untuk melengserkan seorang kepala desa terlebih dahulu sebelum meminta Jokowi untuk turun dari jabatannya.

“Coba uji kemampuan mundurin kepala desa, pasti tak mampu,” katanya mengakhiri.

Hahaha Mundur? Rekonstruksi Negara?

Bapak ini apa lupa, di zaman dialah UUD 1945 di Amandemen hingga merubah banyak tatanan bernegara kita.

Pak, ngga ush ancam2 gitu deh, anda skrg bkn siapa2. Coba uji kemampuan mundurin kepala desa, pasti tak mampu..

Halaman:

Editor: Shara Amalia

Sumber: Potensi Bisnis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x