Hore! Pemerintah Berikan Bansos Untuk Masyarakat Jabodetabek Berupa BST di Tahun 2021

- 14 Desember 2020, 18:50 WIB
Ilustrasi dana bantuan.
Ilustrasi dana bantuan. /pixabay.com/EmAji

JURNALSUMSEL.COM - Pada tahun 2021, pemerintah memberikan bantuan sosial tunai (BST), bagi masyarakat yang terdampak COVID-19 di wilayah Jabodetabek

Hal tersebut dikatakan langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Menteri Sosial (Mensos) RI Muhadjir Effendy.

Berikut keterangannya di Gedung Kementerian Sosial Jakarta, pada Senin, 14 Desember 2020.

"Bansos Jabodetabek skema yang kita gunakan ialah BST, tapi teknisnya masih harus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," ujarnya.

Namun, untuk bansos di luar Jabodetabek, berupa bansos reguler dan jaring pengaman sosial COVID-19 tetap dilakukan seperti biasanya.

Baca Juga: Heboh! Kasat Lantas Polres Muara Enim Ikut Evakuasi Korban Mobil Masuk Sungai

Baca Juga: KABAR DUKA! Wakasad Letjen TNI Herman Asaribab Meninggal Dunia di RSPAD

Sementara itu, kartu sembako atau bantuan pangan nontunai (BPNT) jumlahnya telah mencapai 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Program keluarga harapan (PKH), yakni 10 juta KPM, sedangkan BST khusus penanganan COVID-19 Kemensos akan menyalurkan untuk 10 juta KPM.

Selain itu, pemerintah juga akan menambahkan bantuan yang bersumber dari dana desa atau BLT desa sekitar 7,8 juta KPM.

"Jadi itu yang tetap disalurkan. Kemudian untuk satuan berapa jumlah per bulan dan KPM untuk sementara Rp200 ribu, tetapi kemungkinan akan dinaikkan jadi Rp300 ribu," kata Menko PMK tersebut.

Dalam penyaluran BST tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI mengatakan bahwa tidak semua calon penerima bantuan memiliki akun.

Baca Juga: Terungkap! dari Berbalas Cuit Politisi PKS dan Gerindra, Jokowi Ternyata Miliki Laskar?

Baca Juga: Dua Anggota FPI Sudah Meninggal Sebelum Memasuki Jalan Tol. Berikut Penjelasannya

Sehingga, Kemensos membuka opsi untuk mengantarkan langsung kepada penerima melalui jasa PT Pos.

Kemensos juga akan berupaya dan memastikan bantuan tersebut harus betul-betul tepat sasaran, dan digunakan untuk keperluan yang penting saja.

Ia mengakui salah satu kelemahan dari pemberian dana BST ialah pemerintah tidak bisa mengontrol penggunaan bantuan tersebut setelah diberikan.

Dikhawatirkan uang yang diberikan dalam program itu digunakan untuk membeli rokok dan keperluan yang tidak terlalu penting lainnya.

"Berdasarkan survei, uang itu digunakan untuk beli kebutuhan pokok dan nomor tiga untuk beli rokok," ujarnya.

Sehingga, Kemensos saat ini masih memikirkan cara atau langkah yang tepat agar bansos tersebut digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan pokok.***

Editor: Shara Amalia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah