Akibat Covid-19 Pengangguran Bertambah Jadi 2,67 Juta Orang, Sri Mulyani: Bansos Kurangi Dampaknya

- 24 November 2020, 08:50 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani /Kemenkeu.go.id

JURNALSUMSEL.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah.

Total sebanyak ada 2,67 juta orang akibat dari pandemi COVID-19 yaitu dari 7,1 juta orang menjadi 9,77 juta orang atau dari 5,23 persen ke 7,07 persen.

“Tingkat pengangguran ini adalah tambahan dari pengangguran akibat adanya wabah COVID-19 ,” kata Menkeu Sri Mulyani seperti dikutip Jurnal Sumsel dari Antara.

Baca Juga: UPDATE! Jadwal Lengkap Liga Champions Pekan Ini: Ada Barcelona, Chelsea, Liverpool, MU, Real Madrid

Baca Juga: Anggota DPRD Sumsel Terjerat Narkoba. Gubernur Herman Deru Langsung Copot dan Tetaokan Pengganti

Sri Mulyani juga menuturkan, dalam selama periode Agustus 2019 hingga Agustus 2020 juga terdapat tambahan angkatan kerja baru yaitu 2,36 juta orang.

Itupun ada penurunan lapangan kerja yang diciptakan oleh COVID-19 adalah 0,31 juta.

Kemudian, Ia merinci dari 29,12 juta angkatan kerja yang terdampak COVID-19 sebanyak 2,56 juta orang merupakan pengangguran, 0,7 juta orang itu bukan angkatan kerja, 1,77 juta orang.

Sementara yang tidak bekerja, dan 24 juta orang bekerja namun dengan jam yang lebih rendah.

Baca Juga: Panglima TNI Tidak Perintahkan Copot Baliho Rizieq, Pangdam Jaya Bertanggung Jawab atas Tindakannya

Baca Juga: BMKG: Prakiraan Cuaca 24 November 2020, Sebagian Besar Wilayah Palembang Berpotensi Hujan Ringan

“Jadi tentu ini akan sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan mereka. Ini adalah tantangan yang harus kita selesaikan,” tegas Sri Mulyani.

Dia menjelaskan, jumlah pengangguran yang bertambah berimplikasi pada berkurangnya tingkat kesejahteraan masyarakat yang sebetulnya mencapai 10,69 persen.

Namun, dengan adanya bansos yang dilakukan pemerintah maka sedikit berkurang menjadi 9,69 persen.

“Adanya perlindungan sosial ini, maka kita bisa menurunkan dampak buruk dari yang seharusnya 10,96 persen menjadi 9,69 persen. Ini lebih rendah 1,5 persen. Itu suatu angka yang cukup signifikan,” ujar Sri Mulyani.

Tidak hanya itu saja, dia juga menyebutkan tingkat kesejahteraan yang menurun juga tercermin dari banyaknya masyarakat yang saat ini beralih dari sektor formal ke informal yaitu dari 44,12 persen turun ke 39,53 persen.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x