Mengenal Vaksin Merah Putih, Hasil Pengembangan Dalam Negeri untuk Pasien Positif Covid-19

23 Oktober 2020, 08:58 WIB
Tim Vaksin Merah Putih saat presentasi di Istana Bogor dengan Presiden Jokowi, rencananya Vaksin Merah Putih akan uji coba bulan November /Twitter @jokowi/

JURNALSUMSEL.COM – Pemerintah tengah mengupayakan langkah pencegahan penyebaran virus corona melalui pengembangan vaksin.

Sampai saat ini, vaksin yang dibeli pemerintah sudah mulai disosialisasikan akan disebarkan pada awal tahun 2021.

Bahkan, ada satu vaksin dari China yang saat ini sudah datang dan siap diuji coba pada relawan, yakni vaksin Sinovac.

Selain vaksin Sinovac, ada juga vaksin Sinopharm, CanSino, dan AstraZeneca yang masih melalui uji klinis tahap tiga.

Pengadaan vaksin yang dilakukan pemerintah dengan beberapa perusahaan farmasi dari luar negeri ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan vaksin bagi seluruh masyarakat.

Baca Juga: Dibuka Lagi, Klik Link Ini untuk Dapatkan Bantuan UMKM Rp31 Juta dari Facebook

Baca Juga: Scorpio Dicap sebagai Personal yang Menarik, Kenapa Ya? Ini Jawabannya!

Namun tak hanya keempat vaksin dari luar negeri saja, di dalam negeri juga sedang dikembangkan vaksin COVID-19 yang diberi nama vaksin merah putih, yang diteliti oleh perusahaan farmasi PT Bio Farma.

Dilansir dari RRI, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) yang sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa vaksin merah putih ini merupakan vaksin yang dikembangkan menggunakan isolat virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang bertransmisi di Indonesia.

Vaksin merah putih dikembangkan menggunakan sejenis protein rekombinan, DNA, dan RNA.

Baca Juga: Mengalami Stres? Lakukan 5 Cara Ini akan Membantu Anda Rileks

Baca Juga: Ramalan Keuangan dan Kisah Asmara Zodiak Aries, Gemini, Sagitarius, Capricorn Jumat 23 Oktober 2020

Bambang juga mengharapkan agar vaksin merah putih sudah bisa memasuki tahap uji praklinik pada akhir 2020, sehingga pada awal 2021 sudah bisa dilakukan uji tahap awal.

Pengembangan vaksin yang dilakukan di dalam negeri ini menurut Bambang karena Indonesia menempuh dua kebijakan dalam pengadaan vaksin, yakni bekerja sama dengan perusahaan luar negeri, dan mengembangkan vaksin sendiri di dalam negeri.

Vaksin merah putih dikembangkan oleh beberapa institusi penelitian dan perguruan tinggi dalam negeri, diantaranya Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Airlangga.

Baca Juga: 3 Fakta yang Sering Diabaikan Ketika Berada Di Toilet, Ternyata Berdampak Buruk Bagi Kesehatan

Baca Juga: Dampak Negatif Sering Begadang, Bisa Bikin Mudah Emosi dan Penyakit Jantung

Meski dikembangkan di dalam negeri, Bambang juga menambahkan bahwa masyarakat harus meyakini bahwa vaksin merupakan kebutuhan publik, sehingga pengembangan vaksin ini diharapkan dapat diterima baik oleh masyarakat Indonesia.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler