Lebih dari Dua Ribu Warga India disuntik Vaksin Covid-19 Palsu Berisi Larutan Garam

27 Juni 2021, 12:30 WIB
warga India mendapat Vaksin Covid-19 palsu /torstensimon/Pixabay

JURNALSUMSEL.COM - Di tengah lonjakan kasus Covid-19 saat ini, India kembali tuai sorotan terkat masyarakatnya yang menerima vaksin.

Diketahui kini beredar vaksin Covid-19 palsu di India yang telah disuntikan ke masyarakat.

India memang tengah gencar melakukan vaksinasi Covid-19 akibat lonjakan kasus aktif yang terjadi pada April dan Mei lalu, sehingga kewaspadaan terhadap vaksin palsu pun menurun.

Baca Juga: Token Listrik Gratis PLN Berakhir dalam 3 Hari, Segera Klaim dengan Cara Ini

Pihak kepolisian India pada Jumat, 25 Juni 2021 mengungkapkan bahwa ada sekitar 2.000 orang yang disuntik dengan vaksin Covid-19 palsu, di Mumbai, Maharashtra.
 
Selain di Mumbai, 500 orang di Kolkata, Benggala Barat yang beberapa di antaranya adalah orang berkebutuhan khusus dan transgender juga diketahui telah mengalami nasib yang sama.

Polisi di Mumbai mengatakan bahwa sekitar 2.000 orang yang mengira mereka sedang melakukan  vaksinasi ternyata malah disuntik dengan larutan garam.

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di PR Bekasi dengan judul "Niat Dapatkan Vaksin Covid-19, Ribuan Warga India Malah Disuntik Vaksin Palsu Berisi Air Garam".

Baca Juga: Besok Terakhir! Segera Cek Penerima Banpres BPUM BLT UMKM Tahap 2 di eform.bri.co.id, Bisa Pakai HP
 
Polisi mengatakan telah berhasil menangkap sepuluh orang termasuk dua dokter di sebuah rumah sakit swasta di Mumbai dengan para penipu menargetkan penduduk sebuah kompleks perumahan kelas atas dalam satu kasus.
 
"Kami (kemudian) menemukan bahwa delapan kamp lagi diselenggarakan oleh sindikat ini," kata Vishwas Patil, komisaris gabungan polisi (divisi hukum dan ketertiban), dikutip dari NDTV.
 
Para pelaku berhasil mengantongi uang tunai senilai 1.24 juta rupee atau senilai Rp241.5 juta lewat aksi penipuan vaksin Covid-19 yang mereka lakukan.

Sementara itu, polisi di Kolkata telah menangkap seorang pria yang menyamar sebagai pegawai negeri dengan gelar master di bidang genetika yang dilaporkan telah menjalankan sebanyak delapan kamp vaksinasi palsu.

Baca Juga: Rangkuman Materi SKD dan SKB CPNS 2021, Pelajari Jelang Seleksi Nanti
 
Polisi mengatakan setidaknya 250 orang cacat dan transgender disuntik di satu tempat, dan total hampir 500 orang mungkin telah diberikan vaksin palsu di seluruh kota.
 
Pejabat Kolkata Atin Ghosh mengatakan bahwa botol-botol vaksin Covid-19 yang disita diberi label palsu mengandung vaksin Covid-19 AstraZeneca Covishield. 


"Ditemukan bahwa label Covishield menempel di label lain, yaitu Amikacin Sulphate 500 mg, antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada saluran kemih, tulang, otak, paru-paru dan darah," katanya.
 
Penipuan itu terungkap setelah seorang aktris dan politisi, Mimi Chakraborty, yang menerima vaksinasi di salah satu kamp untuk meningkatkan kesadaran, namun ia menjadi curiga dan memberi tahu polisi.

Baca Juga: Simak! Berikut 5 Fakta Pembukaan PPPK 2021
 
Polisi menyita kartu identitas palsu dari tersangka, salah satu pejabat kementerian informasi dan satu lagi sebagai komisaris kota. Mobilnya memakai stiker pemerintah Kolkata.

Debashis Barui, seorang pejabat kesehatan Kolkata, mengatakan bahwa banyak dari mereka yang telah disuntik sekarang panik tentang kemungkinan efek samping dari vaksin palsu tersebut
 
"Jika ada keadaan darurat, otoritas sipil akan mengatur kamp medis di daerah itu untuk merawat mereka yang mendapat vaksin palsu," katanya.
 
Salah satu dari mereka, Ruma Sikdar (35) mengatakan bahwa dia merasa mengantuk dan tidak nyaman di lengannya.

Baca Juga: CPNS 2021 dibuka Mulai Akhir Juni, Ini Syarat dan Daftar Formasi Jabatan Kejaksaan RI
 
“Yang saya khawatirkan adalah bagaimana mendapatkan dosis sebenarnya sebelum gelombang ketiga melanda," kata pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan tersebut.

Sementara itu, Debjit Majumdar (20) mengatakan dirinya sangat kesal dengan pelaku yang memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk memberikan vaksin palsu.
 
"Kami tidak mengira ini bisa terjadi ketika dunia sedang berjuang melawan pandemi," kata pria yang berstatus mahasiswa tersebut.***(Rivan Muhammad/PR Bekasi)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: PR Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler