Sasaran Vaksinasi Covid-19 Akan diubah, Kemenkes: Kami Akan Urutkan Berdasarkan Umur

5 Juni 2021, 14:30 WIB
Ilustrasi vaksinasi /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/

JURNALSUMSEL.COM - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia masih terus dilakukan sampai saat ini.

Sebelumnya, beberapa kategori vaksinasi Covid-19 diprioritaskan untuk menjadi penerima pertama, seperti pejabat negara, publik figur, dan tenaga kesehatan (nakes).

Saat ini, vaksinasi Covid-19 sudah menyasar kelompok Aparatur Sipil Negara (ASN) dan juga lansia.

Baca Juga: HORE! BPUM Tahap 3 Cair Lagi di Juni 2021, Cek Nama Penerima BLT UMKM Lewat Eform BRI!

Namun, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentu harus bijak dalam pemberian vaksin Covid-19 karena jumlahnya terbatas.

Untuk itu, saat ini Kemenkes akan mengubah sasaran vaksinasi Covid-19.

Perubahan sasaran vaksinasi akan disesuaikan dengan urutan umur berdasarkan kerentanan terhadap paparan virus corona.

"Nanti mungkin kalau vaksin ternyata stoknya tidak mencukupi, kami akan urutkan berdasarkan umur," kata Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi.

Baca Juga: Mau Berhasil Lolos Seleksi CPNS 2021 Tahun Ini? Penuhi 9 Syarat Lengkapnya!

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Kemenkes Ubah Sasaran Vaksinasi, Simak Rinciannya

Perubahan tersebut dilakukan juga dengan alasan banyak kritik yang diberikan kepada Kemenkes terkait jumlah vaksinasi yang diterima oleh lansia.

Ada perbedaan yang cukup signifikan terkait jumlah vaksinasi lengkap yang diperoleh kelompok lanjut usia dan pekerja pelayanan publik.

Menurut data Kemenkes per 3 Juni 2021, vaksinasi lengkap yang diperoleh lansia baru mencapai 10,5 persen.

Sementara itu, untuk petugas pelayanan publik telah mencapai 42,42 persen.

Baca Juga: Jamaah Haji Asal Indonesia Batal Berangkat, Kemenag Jelaskan 7 Cara Pengembalian Dana yang Sudah dibayarkan

"Kalau kemudian justru nanti tenaga kesehatan atau lansia malah tidak mendapat fasilitasi, ini tentunya tidak sesuai dengan jumlah stok vaksin yang sangat terbatas," ujar Nadia.

Dikatakan lebih lanjut oleh Nadia, meskipun sudah dua minggu melakukan vaksinasi untuk lansia, tetapi masih belum terlihat hasilnya.

Beberapa kendala juga dialami oleh Kemenkes ketika melakukan vaksinasi untuk lansia seperti lansia yang enggan datang ke fasilitas pelayanan publik hingga pemerintah daerah yang belum memprioritaskan lansia.

"Ada daerah-daerah yang sudah mulai vaksinasi untuk lansia, tapi ada juga yang belum. Ini kami juga monitor pada awal April ada 30 kabupaten atau kota yang belum memberikan vaksin pada lansia, khususnya di kawasan Indonesia Timur," tuturnya.***(Christina Kasih Nugrahaeni/Pikiran Rakyat)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler