Pandemi Covid-19 Tidak Berpengaruh: Tingkat Kepuasan Presiden Jokowi Masih Tinggi

19 Februari 2021, 12:30 WIB
Hasil survei terbaru Indometer mengenai kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi.* /Antara/HO-Survei Indometer

JURNALSUMSEL.COM- Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi segala sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Salah satu yang dipengaruhi dampak pandemi Covid-19 adalah bidang politik, karena kebijakan publik berkenaan dengan penanganan pandemi Covid-19 sangat menjadi sorotan publik.

Namun, sepertinya pengaruh buruk untuk kepemimpinan politik di tengah pandemi Covid-19 ini tidak berpengaruh dengan kepuasan masyarakat terhadap Presiden Jokowi.

Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indometer terkait tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi.

Survei tersebut menunjukan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi masih tetap tinggi di tengah pandemi Covid-19 dan kemerosotan ekonomi, yakni mencapai 70,1 persen.

Baca Juga: Singgung Sanksi Warga Tolak Vaksinasi Melalui Perpres Yang Disetujui Jokowi, Satgas Covid-19: Belum Perlu

Baca Juga: Fakta Perselingkuhan Nissa Sabyan dan Ayus Diungkapkan Adik Ipar Ririe Fairus: Tiga Kali Terpergok Selingkuh

"Tingkat kepuasan yang sangat tinggi menunjukkan bahwa Jokowi tetap dipercaya oleh publik," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB dalam siaran persnya, di Jakarta, Seperti dikutip Jurnal Sumsel dari ANTARA, Kamis 18 Februari 2021.

Menurut Leonard, publik menilai pilihan-pilihan kebijakan pemerintahan Jokowi dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan dampak ekonomi yang ditimbulkan-nya masih layak untuk didukung.

"Keputusan Jokowi untuk tidak melakukan 'lockdown' memberi kesempatan bagi pelaku ekonomi untuk tetap berusaha, meskipun ada sejumlah pembatasan yang diberlakukan," tutur Leonard.

Sementara itu, saat ini pemerintah lebih memilih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.

Selain itu, ketidakpuasan publik terhadap Presiden Jokowi yang mencapai 25,2 persen ini dipengaruhi oleh masih tingginya kasus konfirmasi Covid-19 dan anjlok-nya perekonomian.

Baca Juga: Hati-hati!, Taman Pancasila Dijadikan Tempat Pungli dan Pemerasan, 4 Pelaku Berhasil Ditangkap

Baca Juga: Presiden Jokowi Setujui Perpres No. 14 Tahun 2021: Warga Tolak Vaksinasi Covid-19 Dikenakan Sanksi

"Misalnya, rendahnya jumlah testing dan 'tracing', serta pertumbuhan ekonomi yang minus sepanjang 2020," ujarnya

Kemudian, setidaknya masih ada 4,7 persen masyarakat yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Leonard mengatakan, masyarakat masih melihat sejauh mana vaksinasi Covid-19 bisa digenjot.

Terlebih dalam rangka melakukan pemulihan ekonomi yang kini mengandalkan kebijakan UU Cipta Kerja dan Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

Sebelumnya, survei Indometer ini telah dilakukan pada 1-10 Februari 2021 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden.

Baca Juga: Setelah Keluar Dari Kabinet Jokowi, Ini yang Dilakukan Terawan. Klaim Vaksin Nusantara yang Aman dan Murah!

Baca Juga: Penyaluran Dana BST Dipercepat, Kantor Pos Baturaja Tambahkan 3 Loket Khusus!

Responden ini berasal dari seluruh provinsi yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019.

Adapun, margin of error dari suvei ini yakni sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler