JURNALSUMSEL.COM – Kabar baik bagi kamu yang sampai saat ini belum juga dapat bantuan BLT BPJS Ketenagakerjaan, pasalnya pemerintah menyiapkan tujuah bansos di tahun 2021 ini sebagai penggantinya.
Diketahui sebelumnya, Pemerintah melalui Kemnaker tak akan melanjutkan penyaluran bantuan BLT BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja.
Ini artinya bantuan BLT BPJS Ketenagakerjaan resmi dihentikan di tahun 2021. Namun, bagi kamu yang tak dapat bantuan tersebut tak perlu risau.
Menteri Ketenagakerjaan yakni Ida Fauziyah mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai bantuan lain yakni salah satunya bantuan sosial (bansos) 2021.
Baca Juga: Dibuka April! Simak Lengkap Persyaratan untuk Daftar Seleksi CPNS 2021, Jangan Lupa Penuhi Berkasnya
Baca Juga: Ramai Didatangi Saat Tahun Baru Imlek, Ini 4 Hal Menarik dari Pulau Kemaro Yang Harus Kamu Ketahui
Baca Juga: BPOM Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Sinovac Untuk Lansia: Dilakukan Secara Hati-Hati
Adapun penjelasan langsung dari Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ada proyeksi alokasi anggaran PEN di tahun ini dan jumlahnya bisa mencapai Rp553,09 triliun atau mendekati realisasi 2020 sebesar Rp579,78 triliun.
Menko Airlangga mengungkapkan bahwa pemerintah akan meningkatkan alokasi anggaran PEN dari sebelumnya Rp403,9 triliun.
Hal ini bertujuan untuk membentuk komitmen serta dukungan terhadap pemulihan ekonomi dan penanganan pandemi.
Baca Juga: 5 Makanan Ini Wajib Ada Saat Tahun Baru Imlek 2021, Melambangkan Makna, Simbol dan Doa!
Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di Fix Indonesia dengan judul "Daftar 7 Bansos tahun 2021 Pengganti BLT BPJS Ketenagakerjaan yang Disiapkan Pemerintah".
Sedangkan jika membahas anggaran tersebut, rencananya terdapat enam bidang yang masuk dalam fokus anggaran PEN tahun 2021.
Dimana diketahui sebelumnya jumlah anggarannya mencapai sebesar Rp553,09 triliun. Enam bidang yang disebutkan di antaranya kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, UMKM dan pembiayaan korporasi, serta insentif usaha.
Dalam bidang kesehatan mendapat alokasi sebesar Rp104,7 triliun dan digunakan untuk pengadaan dan operasional vaksin Covid-19, sarana, prasarana dan alat kesehatan.
Adapun mengenai biaya klaim perawatan, insentif tenaga kesehatan dan santunan kematian, serta bantuan iuran BPJS untuk PBPU/BP.
Sementara dalam bidang perlindungan sosial sendiri akan dialokasikan sebesar Rp150,96 triliun dengan 7 bantuan sosial yakni fokus PKH bagi 10 juta KPM, kartu sembako, prakerja, BLT dana desa, bansos tunai bagi 10 juta KPM, subsidi kuota PJJ, serta diskon listrik.***(Akbar Gunawan Wadi/Fix Indonesia)