BPOM Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Sinovac Untuk Lansia: Dilakukan Secara Hati-Hati

8 Februari 2021, 04:30 WIB
Ilustrasi Vaksinasi Covid 19 /Twitter/Kemenkes RI/@KemenkesRI/

JURNALSUMSEL.COM- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat vaksin CoronaVac produksi Sinovac Biotech Inc untuk digunakan kepada kelompok lanjut usia (lansia).

Lansia yang dimaksud ini disini adalah mereka yang berumur 60 tahun ke atas, persetujuan ini secara resmi diberikan BPOM pada 5 Februari 2021.

Persetujuan BPOM ini dikarenakan untuk penggunaan darurat (emergency use authorization) vaksin CoronaVac untuk usia 60 tahun ke atas.

Kemudian, untuk pelaksanaan vaksinasi sendiri dilakukan dengan dua dosis suntikan vaksin, yang diberikan dalam selang waktu 28 hari.

Meskipun sudah ada persetujuan penggunaan darurat, Kepala BPOM Penny K. Lukito menyampaikan, bahwa vaksinasi terhadap populasi lansia harus dilakukan secara hati-hati.

Baca Juga: Kopi hingga Es Krim Asupan Makanan Penyebab Sakit Kepala

Baca Juga: Sukseskan Program Pemerintah Lawan Covid-19, Polres Lubuk Linggau Laksanakan Vaksinasi Kepada Urkes

Hal itu disebabkan kelompok tersebut berisiko tinggi dan cenderung memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

“Oleh karena itu, proses screening menjadi sangat critical, sangat penting sebelum dokter memutuskan memberikan persetujuan vaksinasi,” ujarnya.

Penny menambahkan, bahwa pihaknya telah mengeluarkan informasi untuk tenaga kesehatan atau lembar fakta (fact sheet) yang dapat digunakan sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dan vaksinator.

Lembar fakta itu digunakan sebagai pedoman dalam melakukan screening sebelum melaksanakan vaksinasi terhadap lanjut usia.

“Di samping itu, manajemen risiko juga harus direncanakan dengan sebaik-baiknya sebagai langkah antisipasi atau mitigasi risiko apabila terjadi kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI),” tuturnya.

Baca Juga: 5 Makanan Ini Wajib Ada Saat Tahun Baru Imlek 2021, Melambangkan Makna, Simbol dan Doa!

Baca Juga: Dewi Tanjung Sebut Isu Kudeta Partai Demokrat Sebagai Pola Lama: Norak bin Nyata

Bila terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya KIPI, penyediaan akses layanan medis dan obat-obatan harus diperhatikan.

Maka dari itu, kesiapsiagaan tenaga kesehatan merupakan hal yang penting terutama dalam pelaksanaan vaksinasi pada kelompok lansia.

Kepala BPOM berharap dengan diperbolehkannya vaksinasi untuk kelompok lansia akan berdampak turunnya angka kasus infeksi Covid-19.

“Dengan telah diterbitkannya persetujuan vaksin untuk populasi lansia diharapkan angka kejadian infeksi dan angka kematian lansia akibat infeksi Covid-19 ini dapat menurun,” ujarnya.

Dalam keterangan persnya Kepala BPOM mengatakan, persetujuan penggunaan darurat diberikan setelah melalui pembahasan yang dilakukan BPOM dengan pihak terkait.

Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Skincare Rutin yang Wajib Kalian Dilakukan untuk Mencerahkan Kulit!

Baca Juga: BREAKING NEWS! Presiden Jokowi Jalani Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua

Pihak terkait ini antara lain terdiri dari Komisi Nasional Penilai Obat, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dokter spesialis alergi dan imunologi, serta spesialis geriatrik.

Pembahasan itu dilakukan terhadap hasil uji klinis vaksin CoronaVac di China dan Brazil yang melibatkan kelompok berusia 60 tahun ke atas.

Penny menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah memantau dan mendapatkan data uji klinis vaksin CoronaVac fase pertama dan kedua di China dan fase ketiga di Brazil.

Persetujuan BPOM tersebut diberikan setelah memeriksa data uji klinis di kedua negara tersebut.

Berdasarkan uji klinis fase pertama dan kedua di China yang melibatkan 400 orang kelompok lanjut usia menunjukkan hasil imunogenisitas yang baik, yaitu terdapat kadar antibodi 97,96 persen 28 hari setelah pemberian dosis kedua.

Baca Juga: Usai Jalani Vaksinasi, Bupati Sleman Sri Purnomo Terkonfirmasi Positif Covid-19.

Baca Juga: Mengembangkan Smartphone Terbarunya, Xiaomi Berinovasi dengan Kamera yang Dapat Dilepas-pasang

“Uji klinis fase ketiga yang berlangsung di Brazil dengan melibatkan subjek lansia sebanyak 600 orang telah diperoleh hasil bahwa pemberian vaksin ini pada kelompok usia 60 tahun ke atas menunjukkan vaksin aman dan tidak ada efek samping serius yang dilaporkan,” ujarnya.

Terakhir, Penny juga menambahkan bahwa efek samping yang dilaporkan dari hasil uji klinis hanya bersifat ringan dan tidak serius, yaitu seperti nyeri, mual, demam, bengkak, kemerahan pada kulit, dan sakit kepala.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler