5 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Meredakan Peradangan

- 1 April 2021, 14:30 WIB
5 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Meredakan Peradangan
5 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Meredakan Peradangan /PIXABAY

JURNALSUMSEL.COM Kunyit atau kunir yang merupakan rempah khas Indonesia ternyata memiliki manfaat untuk kesehatan.

Mulai dari mengurangi peradangan hingga meredakan gangguan pencernaan.

Biasanya kunir juga dapat dijadikan minuman seperti jamu kunyit asam.

Seperti dirangkum dari berbagai sumber, Kamis, 1 April 2021 berikut 5 manfaat minum kunyit setiap hari untuk kesehatan.

1. Meredakan peradangan

Zat aktif kurkumin dalam kunyit adalah antioksidan yang mengandung efek antiradang poten. Ada kurang lebih 200 miligram kurkumin dalam satu sendok teh kunyit segar yang diparut halus atau versi bubuknya.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta Cair Kembali, Cek Status Penerimanya

Baca Juga: IKATAN CINTA Kamis 1 April 2021: Mama Rosa Percaya Andin Bukan Pembunuh Roy, Kejahatan Elsa Terkuak?

Kurkumin diyakini bekerja memblokir kerja sitokin dan enzim penyebab inflamasi dalam tubuh. Kurkumin juga bekerja mengurangi peradangan dengan menurunkan kadar histamin sementara meningkatkan produksi kortison alami di kelenjar adrenal.

Berangkat dari situ, berbagai hasil uji praklinis dari The AAPS Journal melaporkan khasiat kunyit yang menjanjikan untuk berbagai penyakit terkait peradangan. Mulai dari kanker, penyakit kardiovaskuler, sindrom koroner akut, radang sendi dan aterosklerosis.

2. Meredakan gejala IBS (irritable bowel syndrome)

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah peradangan usus besar yang menyebabkan masalah BAB jangka panjang. Jika peradangan tersebut membuat kontraksi usus terlalu sering mengerang, akibatnya adalah diare kronis.

Sebaliknya jika peradangan membuat otot usus jadi jarang berkontraksi, akibatnya justru sembelit kronis. Menyimpulkan sejumlah penelitian berbeda, kunyit dikatakan aman dan mudah ditoleransi untuk orang-orang yang punya IBS.

Penelitian dari Singapura yang dimuat dalam Journal of Clinical Medicine tahun 2018 memperlihatkan kunyit mengurangi intensitas sakit perut yang disebabkan oleh gejala IBS.

3. Menurunkan berat badan

Kurkumin kunyit berfungsi menekan respon peradangan pada sel tubuh, termasuk sel pankreas, lemak, dan otot. Reaksi ini dapat membantu mengurangi resistensi insulin, menurunkan kadar gula darah, dan kolesterol akibat berat badan berlebih.

Namun, lagi-lagi manfaat kunyit ini bisa Anda peroleh jika mengkombinasikannya dengan asam jawa. Sebab dikonsumsi sendiri, kunyit lambat diserap ke dalam darah tapi lebih cepat dipecah oleh hati sehingga tubuh tidak merasakan banyak manfaatnya.

4. Mengobati sakit maag

Kunir sudah sejak lama populer digunakan sebagai obat gangguan pencernaan alami. Maka ketika gejala maag kambuh, tidak ada salahnya menyeduh secangkir teh kunyit hangat untuk meredakan nyerinya.

Baca Juga: Pendaftaran Seleksi PPPK 2021 Akan Dimulai Mei, Berikut Info Terkait Peraturan Gaji dan Tunjangannya

Baca Juga: Tuntut Keadilan dan Kebebasan Pers, Organisasi Jurnalis Palembang Lakukan Aksi Damai

Sebuah penelitian dari jurnal Pharmacognosy Reviews mengamati efek curcumin mengobati peradangan akibat luka dan melindungi perut dari iritan-iritan tersebut dengan meningkatkan produksi lendir dinding lambung.

Selain itu, artikel dalam jurnal Systematic Reviews mengatakan kunyit membantu mengurangi frekuensi kekambuhan gejala maag. Sebab kurkumin dalam kunyit juga bekerja mengendalikan produksi asam lambung dan empedu berlebih.

5. Mengendalikan gula darah

Jika Anda punya diabetes, tidak ada salahnya untuk mencoba menggunakan pengobatan alami untuk mengendalikan gula darah tetap stabil. Salah satu yang bisa Anda coba adalah kunyit.

Sebuah studi tinjauan terbitan tahun 2013 menunjukkan curcumin dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah. Penelitian lain menunjukkan bahwa suplemen ekstrak kunyit membantu meningkatkan fungsi insulin, menstabilkan kadar gula darah.

Hal ini kemudian membantu menurunkan risiko komplikasi terkait diabetes yang diakibatkan oleh peradangan.***

Editor: Ramanda Rizki Sari

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah