Setelah Sembuh Covid-19 Kamu Bisa Alami Gejala Lupa dan Lemot atau LALILULELO, Cek Faktanya di Sini!

18 Agustus 2021, 14:00 WIB
pelupa /pexels/

JURNALSUMSEL.COM – Beberapa orang kabarnya mengalami gejala lupa dan lemot atau disebut LALILULELO setelah dinyatakan sembuh Covid-19. Cel kebenaran atau faktanya disini.

Sebelum mengetahui kebenarannya. Tahukah Kamu apa itu LALILULELO?

LALILULELO sendiri merupakan kepanjangan dari Labil emosi atau pendiriannya, Linglung, Lupa, Lemot atau pikiran melamban, dan Logika berpikir menurun.

Ini juga bentu gejala penurunan fungsi kognitif. Nyatanya, setelah sembuh Covid-19, beberapa gangguan juga dapat menyerang.

Baca Juga: Pengumuman Hasil Sanggah Seleksi Administrasi CPNS Badan Kepegawaian Negara Diundur, Ini Jadwal Resminya!

Dalam beberapa penelitian, infeksi virus corona tak hanya menyerang saluran pernapasan melainkan juga berdampak negatif terhadap saraf dan otak.

Dalam sebuah studi, para peneliti dari University of Texas Health Science Center di San Antonio Long School of Medicine dan kolega mereka
mempelajari kognisi dan indra penciuman pada hampir 300 orang dewasa di Argentina yang mengalami COVID-19.

Antara 3 para partisipan selama enam bulan setelah infeksi COVID-19 diketahui lebih dari separuh menunjukkan masalah terus-menerus lupa.

Adanya temuan inilah yang enambah deretan hasil studi terkait gejala long COVID-19 seperti bingung, lupa dan dan tanda-tanda hilangnya ingatan yang mengkhawatirkan lainnya.

Baca Juga: Sekarang Kartu Nikah Tidak Berbentuk Fisik Lagi, Tapi Digital, Simak Penjelasan Kemenag

Oleh karena itu, apabila setelah sembuh Covid-19 terdapat gejala dini pikun atau demensia yang disingkat LALILULELO. Bila menemukan 1 dari 5 gejala ini, segeralah melakukan pemeriksaan ke dokter.

Kamu akan diarahkan untuk melakukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan kesehatan pasca COVID-19 bagi yang merasa mengalami gangguan kognitif setelah sembuh dari penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.

Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan fisik menyeluruh terutama tekanan darah, sistem pernapasan, indeks massa tubuh, jantung pembuluh darah dan pencernaan, skrining keluhan saraf.

Kemudian skrining kognitif, pemantauan risiko otak sehat dan pemeriksaan darah serta radiologi jika dibutuhkan. ***

Editor: Nabilla Erika Putri

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler