Hand Sanitizer Tak Akan Efektif Cegah Virus, Apabila Melakukan 7 Kesalahan Berikut

13 Desember 2020, 21:45 WIB
Ilustrasi penggunaan hand sanitizer /pixabay/ mohamed_hassan

JURNALSUMSEL.COM - Saat ini keberadaan hand sanitizer dianggap sangat penting mengingat bahayanya kasus penularan Covid-19.

Penggunaan hand sanitizer dianggap mampu menjaga tangan agar tetap bersih, selain itu bisa membantu mencegah penyebaran infeksi virus COVID-19.

Namun, Jangan sampai salah dalam menggunakan hand sanitizer sehingga membuatnya tak efektif untuk mencegah virus COVID-19.

Berikut tujuh kesalahan yang menyebabkan fungsi dari hand sanitizer tidak terpenuhi, yang tim Jurnal Sumsel kutip dari Antara.

Baca Juga: BMKG Perkirakan Hujan Lebat Meliputi Sebagian Wilayah Indonesia Jelang Akhir Tahun

Baca Juga: Berkaca dari Film dan Serial, Berikut Inspirasi-Inspirasi Untuk Mengisi Liburan Panjang Akhir Tahun

1. Terlalu sedikit.

Hal tersebut telah dijelaskan oleh Kepala perawatan kesehatan di Stride Community Health Center, Denver, Colorado, Savita Ginde.

Ia merekomendasikan agar masyarakat menggunakan hand sanitizer menyesuaikan dengan ukuran tangan.

2. Tidak mencakup seluruh tangan.

Ginde juga menjelaskan pentingnya untuk mencakup seluruh bagian tangan ketika membersihkannya.

"Gunakan secukupnya dibagian depan dan belakang tangan, serta jari-jari dan area di antara jari-jari." Ujarnya.

3. Terlalu cepat.

Mayo Clinic merekomendasikan, agar mengoleskan hand sanitizer kurang lebih selama sekitar 20 detik.

Sama halnya dengan waktu ketika mencuci tangan dengan sabun dan air.

Baca Juga: Britney Spears Rilis Lagu Baru “Matches” Bersama Backstreet Boys

Baca Juga: Penduduk AS Akan Jalani Vaksinasi Covid-19 Massal Terhitung Mulai Senin Besok

Menurut Mayo Clinic, terburu-buru menggunakan hand sanitizer dapat menurunkan fungsinya untuk mencegah penyebab penularan virus.

4. Menyeka kelebihan cairan hand sanitizer pada celana atau baju yang tidak higenis.

Kelebihan mengeluarkan cairan hand sanitizer sering dianggap membuat tidak nyaman, terlebih dianggap lengket.

Sehingga biasanya kita akan mengelap dengan baju atau celana, bagian tangan yang kelebihan cairan pembersih tangan.

Menurut Ginde, cara ini bisa mengurangi keefektifan pembersih tangan, terlebih baju atau celana yang kita gunakan untuk mengelap sisa hand sanitizer terdapat kuman.

"Keringkan saja tangan secara alami, alih-alih menyekanya," ujar pakar epidemiologi di Dartmouth-Hitchcock Medical Center, Lebanon, Jose Raymond M. Mercado.

Baca Juga: Jessica Iskandar dan Raline Shah Beberkan Pendapat Soal Fashion Trend yang Akan Digandrungi di 2021

Baca Juga: HongKong Airlines Rumahkan 250 Kru Akibat dari Dampak Wabah COVID-19 Berkepanjangan

5. Disimpan pada suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas.

Idealnya hand sanitizer disimpan pada suhu antara 15 hingga 30 derajat Celcius.

Hindari ruangan atau mobil yang suhunya melebihi atau kurang dari 15-30 derajat Celcius, agar manfaat dari hand sanitizer tetap terjaga.

6. Digunakan pada tangan yang kotor.

Usahakan untuk tidak menggunakan hand sanitizer ketika tangan kita sedang kotor.

Sebaiknya segera cuci tangan ketika tangan dirasa kotor, barulah kemudian menggunakan hand sanitizer.

"Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan hand sanitizer dan buat catatan, bahwa tangan anda masih belum bersih sehingga pastikan untuk tidak menyentuh bagian wajah, mata, hidung, dan mulut," ujar Dr. Ginde.

Baca Juga: Fakta Penerimaan PPPK 2021: Guru Honorer Bisa Langsung Duduki Jenjang Tertinggi!

Baca Juga: Cek Fakta Seleksi CPNS 2021, Termasuk Lebih dari 700 ribu PNS Pensiun

7. Tidak digunakan di saat yang tepat.

Gunakan hand sanitizer pada saat-saat yang dirasa penting, contohnya ketika ingin makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah menyentuh atau melepaskan masker.

"Betapa pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan air, atau setidaknya menggunakan pembersih tangan berulang kali sepanjang hari untuk melindungi diri anda dari kuman dan virus," kata Ginde menambahkan.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler