Menentang Keras Finlandia dan Swedia Gabung NATO, Wakil Menlu Rusia: Ini Adalah Kesalahan Besar Lainnya

- 17 Mei 2022, 08:00 WIB
Berikut ini fakta soal Finlandia dan Swedia. Dua negara yang jadi sorotan dunia usai ungkapkan keinginan bergabung dengan NATO.
Berikut ini fakta soal Finlandia dan Swedia. Dua negara yang jadi sorotan dunia usai ungkapkan keinginan bergabung dengan NATO. /Kolase dari Pixabay.

JURNALSUMSEL.COM - Perang antara Rusia dan Ukraina yang belum juga usai menciptakan rentetan konflik baru antara negara barat dan Uni Eropa.

Berbagai masalah baru mulai muncul seiring dengan pemberlakuan sanksi pada Rusia dari negara-negara yang mengecam perang di Ukraina.

Bahkan, AS menjadi salah satu negara yang ikut andil dalam perang antar Rusia dan Ukraina, dengan memasok paket bantuan senjata.

Baca Juga: Rose BLACKPINK Bicara Soal Kegiatannya Saat Ini dan Harapan untuk Kembali Tampil di Depan Penggemar

Tak hanya AS, beberapa negara juga perkuat aliansi untuk menghindari serangan Rusia selanjutnya.

Finlandia dan Swedia menjadi dua negara yang belakangan ini menjadi salah satu fokus Rusia.

Dikabarkan Finlandia dan Swedia tersebut akan bergabung dengan NATO untuk memperkuat pertahanan negaranya.

Sebelumnya artikel ini telah lebih dulu terbit di Pikiran Rakyat dengan judul "Awas Ketegangan Eropa Meningkat, Moskow Tegaskan Masuk NATO Tidak Akan Perkuat Keamanan Swedia-Finlandia

Namun, keputusan kedua negara itu nampaknya mendapat komentar pedas dari Rusia.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov menegaskan Finlandia dan Swedia tidak akan memperkuat keamanannya sendiri jika bergabung dengan NATO, aliansi militer yang dipimpin Amerika Serikat.

Baca Juga: Seri Khusus Gaming! Samsung Galaxy M33 5G Hadir dengan Spesifikasi Oke, Penyimpanan hingga 128 GB

Sebaliknya kata Sergey Ryabkov, justru tingkat ketegangan secara umum di Eropa akan meningkat.

"Mereka seharusnya tidak memiliki ilusi bahwa kita hanya akan tahan dengan ini di Brussels, di Washington, dan di ibu kota NATO lainnya. Tingkat ketegangan militer secara keseluruhan akan meningkat, dan akan ada lebih sedikit prediktabilitas di bidang ini, " kata Ryabkov kepada wartawan di Moskow, dikutip dari Anadolu Agency, Senin, 16 Mei 2022.

Ditanya kebijakan apa yang diambil Rusia, Ryabkov menekankan langkah itu akan tergantung pada "hasil praktis" dari penerimaan Finlandia dan Swedia ke aliansi militer NATO.

"Ini adalah kesalahan besar lainnya dengan konsekuensi yang luas. Tapi apa yang harus dilakukan, begitulah tingkat mereka yang membuat keputusan politik di negara masing-masing saat ini," katanya.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BPNT atau Bansos Kartu Sembako 2022, Bantuan Rp2,4 Juta Cair untuk Kriteria Ini

Sebelumnya, pemimpin Finlandia dan Swedia telah mengkonfirmasi niat mereka untuk bergabung dengan NATO sehingga meninggalkan dekade non-blok militer.

Keanggotaan kedua negara Skandinavia itu harus disetujui oleh semua 30 anggota NATO.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan Finlandia dan Swedia adalah mitra terdekat NATO dan jika kedua negara itu memutuskan untuk mengajukan keanggotaan, maka akan menjadi sebuah tindakan "bersejarah."

"Keanggotaan mereka di NATO akan meningkatkan keamanan kita bersama, menunjukkan bahwa pintu NATO terbuka dan agresi tidak akan membuahkan hasil," kata Stoltenberg kepada menteri luar negeri negara anggota NATO.

Stoltenberg menegaskan kembali bahwa semua negara berdaulat memiliki hak untuk memilih jalan mereka sendiri.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x