Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov menegaskan Finlandia dan Swedia tidak akan memperkuat keamanannya sendiri jika bergabung dengan NATO, aliansi militer yang dipimpin Amerika Serikat.
Baca Juga: Seri Khusus Gaming! Samsung Galaxy M33 5G Hadir dengan Spesifikasi Oke, Penyimpanan hingga 128 GB
Sebaliknya kata Sergey Ryabkov, justru tingkat ketegangan secara umum di Eropa akan meningkat.
"Mereka seharusnya tidak memiliki ilusi bahwa kita hanya akan tahan dengan ini di Brussels, di Washington, dan di ibu kota NATO lainnya. Tingkat ketegangan militer secara keseluruhan akan meningkat, dan akan ada lebih sedikit prediktabilitas di bidang ini, " kata Ryabkov kepada wartawan di Moskow, dikutip dari Anadolu Agency, Senin, 16 Mei 2022.
Ditanya kebijakan apa yang diambil Rusia, Ryabkov menekankan langkah itu akan tergantung pada "hasil praktis" dari penerimaan Finlandia dan Swedia ke aliansi militer NATO.
"Ini adalah kesalahan besar lainnya dengan konsekuensi yang luas. Tapi apa yang harus dilakukan, begitulah tingkat mereka yang membuat keputusan politik di negara masing-masing saat ini," katanya.
Baca Juga: Cara Cek Penerima BPNT atau Bansos Kartu Sembako 2022, Bantuan Rp2,4 Juta Cair untuk Kriteria Ini
Sebelumnya, pemimpin Finlandia dan Swedia telah mengkonfirmasi niat mereka untuk bergabung dengan NATO sehingga meninggalkan dekade non-blok militer.
Keanggotaan kedua negara Skandinavia itu harus disetujui oleh semua 30 anggota NATO.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan Finlandia dan Swedia adalah mitra terdekat NATO dan jika kedua negara itu memutuskan untuk mengajukan keanggotaan, maka akan menjadi sebuah tindakan "bersejarah."