"Semua lokasi tentara bayaran asing di Ukraina diketahui oleh kami," kata juru bicara militer Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov dalam sebuah pernyataan pada Senin, 14 Maret 2022.
"Saya ingin memperingatkan Anda lagi - tidak akan ada belas kasihan bagi tentara bayaran, di mana pun mereka berada di wilayah Ukraina," sambungnya.
Sebelumnya, Barat mendorong agar warganya mendaftarkan diri untuk menjadi legiun asing dalam membantu Ukraina yang digempur Rusia dan akan bertanggung jawab jika mereka gugur di medan konflik.
Konashenkov mengatakan bahwa sejumlah pemerintah Barat telah mendukung agar warganya untuk berperang melawan pasukan Rusia sebagai tentara bayaran.
"Semua tanggung jawab lebih lanjut atas kematian warga asing kategori ini di Ukraina terletak semata-mata pada kepemimpinan negara-negara ini (Barat)," katanya.
"Serangan yang ditargetkan akan terus berlanjut," sambungnya yang secara khusus mengacu pada gempuran rudal Rusia yang menargetkan pangkalan militer di Yavorov dan Starichi di Ukraina Barat pada Minggu, 13 Maret 2022.
Rusia mengeklaim bahwa salvo rudal menghancurkan fasilitas yang digunakan oleh "Legiun Internasional Ukraina" dan menewaskan hingga 180 pejuang asing.
Sementara itu, Ukraina mengatakan ada 35 orang tewas dan 130 orang terluka dalam serangan di Yavorov.
Pangkalan tersebut telah digunakan selama bertahun-tahun oleh NATO untuk melatih pasukan Ukraina.