WHO Menilai Vaksin Booster Sangat Tidak Etis Karena Masih Banyak Orang yang Belum divaksin Sama Sekali

- 21 Agustus 2021, 10:15 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan negara-negara di dunia untuk menunda vaksin booster, ternyata ini alasannya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan negara-negara di dunia untuk menunda vaksin booster, ternyata ini alasannya. /Dokumen WHO.Int

Sementara vaksin tetap "sangat efektif" dalam mengurangi risiko penyakit parah, kata para pejabat, rawat inap dan kematian akibat efek Covid-19, perlindungan dapat berkurang dalam beberapa bulan ke depan tanpa imunisasi yang ditingkatkan.

Baca Juga: Diskon Listrik PLN Masih disalurkan hingga Desember, Cek Siapa Saja yang Bisa Menerimanya

Washington telah mengizinkan dosis tambahan untuk orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

Israel juga mulai memberikan dosis ketiga kepada warga Israel berusia 50 tahun ke atas.

Tetapi para ahli WHO bersikeras bahwa ilmu pengetahuan masih belum berkembang dan menekankan untuk memastikan orang-orang di negara-negara berpenghasilan rendah di mana vaksinasi Covid-19 tertinggal jauh lebih penting.

"Yang jelas adalah sangat penting untuk mendapatkan tembakan pertama ke dalam senjata dan melindungi yang paling rentan sebelum booster diluncurkan," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari AFP.

"Kesenjangan antara si kaya dan si miskin hanya akan tumbuh lebih besar jika prioritas produsen dan pemimpin mendorong peningkatan pasokan ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah," katanya.

Tedros menyuarakan kemarahan atas laporan bahwa vaksin J&J dosis tunggal yang saat ini sedang diselesaikan di Afrika Selatan sedang dikirim untuk digunakan di Eropa di mana hampir semua orang dewasa telah ditawari vaksin pada saat ini.***(Rahmi Nurfajriani/Pikiran Rakyat)

Halaman:

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x