Peneliti Berhasil Temukan Beberapa Alasan Covid-19 Varian Delta Lebih Cepat Menyebar

- 23 Juli 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi Virus varian Delta.
Ilustrasi Virus varian Delta. /scimex.org/

Para peneliti juga menemukan bahwa varian Delta memiliki masa inkubasi yang lebih pendek.

Varian Delta sendiri pertama kali teridentifikasi di India pada September 2020. Menteri Kesehatan India kemudian melabeli varian itu sebagai 'mutan ganda'.

Label tersebut diberikan karena varian Delta membawa dua mutasi, yakni L452R dan E484Q. Kedua mutasi ini terjadi pada bagian virus yang digunakan untuk masuk dan menginfeksi sel tubuh manusia.

Dalam studi yang diterbitkan di Virological awal bulan ini, tim peneliti mengamati 62 pasien Covid-19 selama outbreak pertama varian Delta di daerah Guangzhou, antara 21 Mei hingga 18 Juni 2021.

Baca Juga: Indonesia Beli Jet Dari Korea Selatan Dengan Harga Rp3,4 Triliun

Peneliti membandingkan level virus di tubuh ke-62 pasien tersebut dengan data 63 pasien lain yang terinfeksi pada tahun 2020 dengan varian sebelumnya.

Hasilnya diketahui bahwa ketika varian Delta menginfeksi seseorang, virus itu akan membuat salinan dirinya sendiri lalu menyebar ke tubuh dengan lebih cepat.

Orang yang terinfeksi varian Delta memiliki viral load (jumlah virus) 1.000 kali lebih banyak dibandingkan orang yang terinfeksi varian lain.

Selain itu, masa inkubasi (jarak antara infeksi dengan munculnya gejala) juga lebih pendek. Jadi, gejala pun akan muncul lebih cepat.

Studi ini menunjukkan bahwa orang akan mulai menunjukkan tanda-tanda seperti batuk dan demam setelah terinfeksi varian Delta selama empat hari.

Halaman:

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah