Setelah berhasil menahan virus corona untuk sebagian besar tahun lalu, Vietnam bergulat dengan peningkatan infeksi sejak akhir April yang menyumbang lebih dari setengah dari total 6.856 kasus yang terdaftar.
"Bahwa yang baru adalah varian India dengan mutasi yang semula milik varian Inggris sangat berbahaya," kata Nguyen Thanh Long dalam pertemuan pemerintah, yang rekamannya diperoleh Reuters.
Negara Asia Tenggara tersebut sebelumnya telah mendeteksi tujuh varian baru virus: B.1.222, B.1.619, D614G, B.1.1.7 - dikenal sebagai varian Inggris, B.1.351, A.23.1 dan B.1.617.2 yang merupakan varian India.
Long mengatakan Vietnam akan segera mempublikasikan data genom dari varian baru yang diidentifikasi, yang katanya lebih dapat ditularkan daripada jenis yang diketahui sebelumnya.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi empat varian SARS-CoV-2 yang menjadi perhatian global. Ini termasuk varian baru yang muncul pertama kali di India, Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.
"Saat ini, kami belum melakukan penilaian terhadap varian baru virus yang dilaporkan di Vietnam," kata Maria Van Kerkhove, Kepala Teknis WHO untuk Covid-19.
"Kantor negara kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan di Vietnam dan kami mengharapkan lebih banyak informasi segera," ungkapnya.
Dari pemahaman WHO saat ini, varian baru yang terdeteksi di Vietnam adalah varian B.1.617.2, atau lebih dikenal sebagai varian India, kemungkinan dengan mutasi tambahan, katanya.