Beberapa orang yang terluka diangkut ke Yangon oleh sesama pengunjuk rasa.
Menurut keterangan salah satu dokter, ada seorang pria yang tewas setelah berada di rumah sakit dengan peluru di dadanya.
Terjadinya kerusuhan dan kekerasan tersebut menimbulkan beberapa kecaman dari berbagai tokoh dan organisasi internasional.
Baca Juga: Penerima Kartu Prakerja Gelombang 12 Segera Diumumkan, Simak Cara Mengikuti Pelatihannya
Baca Juga: 1 Bulan Lagi Pendaftaran CPNS 2021 Dibuka, Lakukan 6 Tips Belajar Ini Dari Sekarang Agar Lolos Tes!
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta anggotanya untuk berbuat lebih banyak.
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal mendesak masyarakat internasional untuk berkumpul dan mengirimkan sinyal yang jelas kepada militer Myanmar bahwa mereka harus menghormati keinginan rakyat.
Selain itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengutuk apa yang disebut sebagai kekerasan yang menjijikkan oleh pasukan keamanan Myanmar.
Seperti yang telah diketahui, kekacauan di Myanmar terjadi sejak kudeta yang dilakukan militer Myanmar atas pemimpin pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi dan sebagian besar kepemimpinan partai pada 1 Februari 2021. ***