JURNALSUMSEL.COM- Wabah virus Nipah di China kembali berisiko jadi pandemi besar berikutnya.
Pasalnya, dilaporkan tingkat kematian virus ini di China sudah mencapai hingga 75 persen.
Menurut laporan Access to Medicine Foundation, Perusahaan farmasi raksasa saat ini dilaporkan belum siap jika harus menghadapi pandemi baru.
Apalagi dalam kondisi dimana saat ini masih harus memfokuskan menangani Covid-19.
Ancaman Virus Nipah ini juga disampaikan Direktur Eksekutif Access to Medicine Foundation Jayasree K Iyer yang berbasis di Belanda.
Baca Juga: Ini Tips Unggah Foto Selfie saat Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Ternyata Sudah Diprediksi Akan Hadir Sejak 5 Tahun Lalu, Begini Kata Peneliti
Jayasree K Iyer mengatakan, Virus Nipah akan menjadi kekhawatiran besar dan bisa kapan saja meledak menjadi pandemi berikutnya.
"Virus Nipah adalah penyakit menular lain yang muncul dan menimbulkan kekhawatiran besar. Nipah bisa meledak kapan saja. Pandemi berikutnya bisa jadi infeksi yang resisten terhadap obat,” ujarnya sebagaimana dikutip Jurnal Sumsel dari The Guardian, Minggu, 31 Januari 2021.
Diketahui, bahwa virus ini termasuk virus yang langka dan disebarkan oleh kelelawar buah.