Orang yang terinfeksi virus ini akan merasakan gejala mirip flu dan lebih parahnya akan dapat membuat kerusakan otak.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, virus Nipah juga dapat menyebabkan ensefalitis, atau radang otak.
Penanganan yang biasa dilakukan untuk virus Nipah adalah dengan melakukan perawatan suportif.
Sebelumnya, wabah virus Nipah di India bagian selatan Kerala pada tahun 2018 diklaim merenggut 17 nyawa.
Baca Juga: Inilah 12 Pekerjaan Visioner di Masa Depan. Mana Pekerjaan yang Sesuai Passionmu?
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 1 Februari 2021: Andin Depresi Hingga Rafael Ternyata Mantan Suami Andin
Akibat dari wabah itu, negara-negara seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk sementara waktu melarang impor buah dan sayuran beku dan olahan dari Kerala sebagai akibat dari wabah di sana.
Saat itu, pejabat kesehatan percaya bahwa wabah Nipah di Bangladesh dan India mungkin terkait dengan minum jus kurma.
Berdasarkan Laporan Access to Medicine Index 2021 terlihat ada 20 perusahaan farmasi terkemuka di dunia melakukan tindakan pembuatan obat, vaksin, dan diagnostik lebih mudah diakses.
“Indeks ini disiapkan selama krisis kesehatan masyarakat terburuk dalam satu abad yang telah mengungkapkan ketidaksetaraan kronis akses ke obat-obatan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata laporan itu.