Selain Covid-19, Kini WHO Sebut Virus Nipah bisa Jadi Ancaman Pandemi Baru di Asia

- 27 Januari 2021, 19:25 WIB
Ilustrasi virus Nipah.
Ilustrasi virus Nipah. /Pixabay/qimono/502 images

JURNALSUMSEL.COM - Belumlah selesai pandemi Covid-19, berita mengejutkan datang dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

WHO mengingatkan bahwa akan ada pandemi atau virus baru yang diprediksi melanda Asia yakni virus Nipah.

Sebagaimana dikutip Jurnal Sumsel melalui website resmi WHO menjelaskan, infeksi virus Nipah adalah penyakit zoonosis yang ditularkan ke manusia dari hewan.

Selain itu, virus ini juga dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi atau langsung dari orang ke orang.

"Virus ini juga dapat menyebabkan penyakit parah pada hewan seperti babi, yang bisa mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi peternak," kata keterangan WHO.

Baca Juga: 8 Waktu Paling Mustajab untuk Berdoa Agar Cepat Terkabul, Nomor 4 Jarang Diketahui!

Baca Juga: Sempat Tertinggal, Lacazette Menyelesaikan Kemenangan Arsenal Atas Southampton 3-1

Walaupun virus Nipah hanya menyebabkan beberapa wabah yang diketahui di Asia.

Namun, virus ini juga mengancam karena dapat menginfeksi berbagai macam hewan dan menyebabkan penyakit parah hingga kematian pada manusia.

Diketahui, bahwa virus Nipah pertama kali dikenali di Malaysia pada 1999, yang juga mempengaruhi Singapura.

Kebanyakan infeksi terjadi pada manusia disebabkan oleh kontak langsung dengan babi yang sakit atau jaringannya yang terkontaminasi.

Kemudian, diduga yang menjadi sumber penyebaran dalam wabah berikutnya di Bangladesh dan India pada 2001.

Baca Juga: Kemenhub Perpanjang Prokes Perjalanan Dalam Negeri-Internasional Hingga Februari 2021, Ini Aturan Terbarunya!

Baca Juga: Resmi Jadi Kapolri, Ini Harapan DPR Untuk Listyo

Disebabkan konsumsi buah-buahan atau produk buah-buahan (seperti jus kurma mentah) yang terkontaminasi dengan urin atau air liur dari kelelawar buah yang terinfeksi virus ini.

Menurut WHO orang yang terinfeksi virus ini dapat menyebabkan berbagai penyakit dari infeksi asimtomatik (subklinis) hingga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis atau radang otak fatal.

Setidaknya, orang yang terinfeksi akan mengalami gejala awal seperti demam, sakit kepala, mialgia atau nyeri otot, muntah, dan sakit tenggorokan.

"Ini dapat diikuti dengan pusing, mengantuk, kesadaran yang berubah, dan tanda-tanda neurologis yang mengindikasikan ensefalitis akut," tulis WHO.

Kabar inipun tentunya akan sangat mengejutkan negara-negara di Asia terutama di Indonesia.

Baca Juga: 5 Keutamaan Sedekah dan Hukumnya Menurut Islam, Salah Satunya Panjang Umur

Baca Juga: Joe Biden Batalkan Kebijakan Trump, Benarkah AS Aktifkan Kembali Bantuan Untuk Palestina?

Apabila prediksi ancaman ini menjadi kenyataan maka akan semakin berat beban pemerintah.

Terlebih, dalam kondisi kasus terinfeksi virus Covid-19 di Indonesia yang saat ini semakin hari semakin banyak.

Pada selasa kemarin 26 Januari 2021, dikonfirmasi sebanyak lebih 1 juta orang positif terinfeksi Covid-19.

Tentunya, dengan ini pemerintah harus bekerja lebih ekstra lagi untuk mengatasi pandemi Covid-19 ini sebelum nantinya menghadapi kembali pandemi baru yang diprediksi oleh WHO tersebut.***

Editor: Shara Amalia

Sumber: WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x