Dianggap Otoriter, Uni Eropa Pertimbangkan Sanksi Untuk Rusia

- 25 Januari 2021, 20:00 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin /Instagram.com/@vputin.team

“Satu-satunya cara untuk menghindari konflik adalah dengan memaksa hukum internasional dipatuhi. Satu-satunya cara untuk melakukan ini tanpa senapan, meriam dan bom adalah melalui sanksi,” kata Duda kepada Financial Times sebagaimana dikutip Jurnal Sumsel dari The Guardian.

Pemimpin Polandia itu juga mengatakan kepala urusan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell harus mempertimbangkan kembali rencana untuk mengunjungi Rusia bulan depan kecuali jika Navalny dibebaskan.

Ia juga berharap agar para menteri luar negeri Uni Eropa membahas tanggapan mereka terhadap penahanan Navalny pada hari Senin 25 Januari 2021.

Baca Juga: Trailer Film Godzilla Vs Kong Resmi Rilis Hari Ini, Ini Bocorannya!

Baca Juga: 5 Judul Anime Bergenre Sport yang Harus Kamu Tonton! Bisa Kenal Olahraga Sambil Nonton Anime!

Menanggapi hal tersebut, Borrell mengatakan langkah selanjutnya akan dibahas.

Manfred Weber, seorang konservatif senior Jerman dan kepala kelompok EPP kanan-tengah di parlemen UE, mengatakan kepada kelompok surat kabar RND Jerman bahwa penangkapan pengunjuk rasa tidak boleh ditoleransi dan bahwa Rusia harus menghadapi sanksi finansial.

“Tidak dapat diterima bahwa para pemimpin Rusia mencoba untuk mempersingkat protes yang berkembang dengan menangkap ribuan demonstran, kata Weber

Ia juga menegaskan bahwa UE tidak ada alasan lagi untuk tidak memberikan sanksi kepada Rusia.

"Menteri luar negeri Uni Eropa tidak diizinkan untuk mengelak sekali lagi dan berhenti pada permohonan umum," tegas Weber.

Halaman:

Editor: Shara Amalia

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah