MIRIS!!! Timor Leste Rawan Pangan, Masuk Kategori Tingkat Kelaparan yang Serius

22 September 2020, 18:26 WIB
Timor Leste merdeka dari Indonesia, malah kena rampok Australia /ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya /Yulius Satria Wijaya/

JURNALSUMSEL.COM - Masuk dalam negara termiskin di dunia, Timor Leste berada pada urutan ke-152 dari 162.

Di Timor Leste, terbilang ada 26,1 persen orang yang rentan mengalami kemiskinan.

Terdapat 27,8 persen rakyat Timor Leste yang mendapat kesehatan layak berdasarkan survey pada 2019 lalu.

Sementara dalam bidang pendidikan ada 24,2 persen orang yang berhasil memerolehnya. Kemiskinan yang merajalela di Timor Leste membuat rakyat hidup serba kekurangan.

Baca Juga: Resmi! Arturo Vidal Jadi Pemain Baru Inter Milan

Baca Juga: Resep Masak Balado Terong Ungu, Nikmat Disantap Kala Musim Hujan

Survey MPI 2020 menunjukkan bahwa Timor Leste memiliki nilai kemiskinan sebanyak 0,210 atau 45,8 persen.

Berdasarkan survey tahunan pada 2019, terdapat 559.000 orang di Timor Leste yang berada di bawah kemiskinan atau 45,7 persen.

Jumlah tersebut lebih banyak dibanding tahun 2018 yakni sebanyak 581.000 orang.

Populasi yang termasuk parah mengalami kondisi kemiskinan di Timor Leste terdapat 16,3 persen menurut survey MPI 2020.

Baca Juga: Gagal Terus? Kamu Bisa Coba Lagi di Kartu Prakerja gelombang 10 yang Bakal Dibuka Penyelenggara

Baca Juga: Draft Jadwal Liga 2 2020, Sriwijaya FC Bakal Main Malam Hari

Masuknya Timor Leste sebagai negara miskin dunia dilaporkan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) dalam laman resminya, HDR UNDP Jumat (4/9/2020).

UNDP merupakan salah satu sistem Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk memaksimalkan potensi negara-negara dunia dalam sisi pembangunan, termasuk di Timor Leste.

Sejak tahun 1999, UNDP berperan dalam pemulihan pasca-konflik dengan Indonesia. Namun sampai saat ini yang didapat Timor Leste malah kemunduran ekonomi plus pandemi corona.

Program tersebut melakukan pembangunan berkelanjutan dan kini berfokus menempatkan Timor Leste pada pemerintahan yang demokratis dan efektif.

Baca Juga: Sudah Cair, BLT Tahap 4 BPJS Ketenagakerjaan untuk 2,8 Juta Penerima

Baca Juga: Jadwal Laga Uji Coba Sriwijaya FC Vs Badak Lampung Dimajukan

Ditambah, berfokus pula dalam pengelolaan lingkungan yang ada di Timor Leste.

Berdasarkan laporan dari UNDP Timor Leste, sejak negara tersebut merdeka atau pada 20 Mei 2002 lalu, terdapat tiga bidang yang menjadi fokus UNDP untuk membantu Timor Leste berkembang.

Bidang-bidang tersebut bertujuan untuk membina budaya pemerintahan demokratis yang efektif dan efisien, pengurangan kemiskinan, pengelolaan sumber daya lingkungan, dan kohesi sosial serta pencegahan konflik.

Dikutip dari The Oekusi Post, salah satu program pemerintah yang saat ini dipimpin oleh Perdana Menteri Taur Matan Ruak adalah mengelabui petani dengan mempromosikan hasil pertaniannya.

Baca Juga: 3 Pemain Terpapar Covid-19, Bagaimana Nasib Kelanjutan Liga Inggris?

Baca Juga: BLT Rp600 Ribu Tahap 4 Dicairkan Hari Ini ke 2,8 Juta Peserta, Cara Ceknya Buat yang Belum Tahu

Namun nyatanya anggota pemerintahannya lebih memilih menerima beras impor dari luar negeri yang sudah tidak bergizi lagi.

Pada Kamis 13 Agustus 2020 ada sekitar tiga orang menteri yang berbondong-bondong menjemput enam ribu beras impor dari Vietnam.

Mereka sangat berani dan senang sekali memamerkan beras impor yang akan dijadikan ketahanan pangan nasional.

Mereka tidak malu karena beras dalam hal ini sudah kurang gizi, namun mereka tetap rela merogoh kocek ribuan dolar AS untuk membelinya.

Baca Juga: Lirik Sholawat Allahul Kafi Rabbunal Kafi yang Viral di Tik Tok, Ayo Sholawatan

Baca Juga: PSSI: Bursa Transfer Pemain Liga 1 dan 2 Dibuka 21 September

Timor Leste rawan pangan. Indeks Kelaparan Global 2017 mengkategorikan Timor-Leste sebagai negara yang menderita tingkat kelaparan yang serius.

Situasi ini adalah akibat langsung dari produktivitas pertanian yang buruk, pendapatan yang rendah, infrastruktur yang belum berkembang dan kerentanan pasokan pangan Timor-Leste terhadap dampak harga pangan global dan variasi iklim.

“Namun, situasi ini tidak berarti pemerintah harus mengimpor beras pecah dari luar negeri. Beras lokal yang diproduksi oleh petani lokal di dalam negeri penuh dengan gizi yang baik tapi sayangnya pemerintah tidak mau membelinya," kata seorang komentator.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Herman Deru: Belum Ada Alasan Mendesak Tunda Pilkada Serentak 2020

Baca Juga: Patut Dicatat! Begini Proses Penindakan Bagi yang Melanggar Protokol Kesehatan selama Pilkada 2020

Tiga menteri yang mengunjungi nasi pecah di pelabuhan Dili adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Joaquim Amaral, Menteri Perhubungan dan Komunikasi José Agustinho da Silva, Menteri Pariwisata, Perdagangan dan Industri José Lucas do Carmo da Silva.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Joaquim Amaral mengatakan, pemerintah membeli beras patah ini dengan tujuan mengantisipasi kelaparan saat wabah Covid-19.

"Hari ini kami datang ke sini untuk menyaksikan beras yang kami beli selama krisis Covid-19. Saat itu, semua negara tidak menjual beras karena upaya pemerintah melakukan negosiasi dengan pemerintah Vietnam, membeli beras untuk menjamin stok nasional kita, ”kata Menteri Joaquim.

Baca Juga: Cek Laman Ini untuk Tahu Cara Mendapatkan Kuota Internet Gratis buat Sekolah Online

Baca Juga: Buruan Daftar Program Gebyar Kemerdekaan PLN, Diskon Tambah Daya Listrik Super Wow!

Tetapi ketika foto tiga menteri diposting di Halaman Penggemar MCAE, itu segera menarik reaksi dari mantan Presiden Republik dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian José Ramos Horta dengan komentar yang tidak setuju dengan kebijakan ini.

“Hanya di Timor-Leste. Rombongan menteri menuju pelabuhan untuk menyambut kedatangan kiriman beras dari Vietnam yang dibayar penuh oleh TL, ”kata Ramos Horta.

“Mungkin minggu depan untuk menunjukkan prestasinya Menteri akan pergi ke perbatasan darat di Mota Ain untuk menyambut kedatangan truk dari Kupang membawa berbagai macam barang dagangan seperti mie super dan rokok ?,” tanyanya.

Baca Juga: Jumlah Pasien Sembuh Covid-19 Mencapai 72 Persen, Jubir Pemerintah: Terapi di Indonesia Efektif

Baca Juga: Jangan Lewatkan Live Streaming Wolverhampton vs Manchester City di Mola TV Dini Hari Nanti

Artikel ini telah terbit di Zona Jakarta dalam judul "Kemiskinan Hantui Timor Leste, Mantan Presiden: Mungkin Minggu Depan Truk dari Kupang Bawa Super Mi!".***(Lusi Nafisa/Zona Jakarta)

Editor: Mula Akmal

Sumber: Zona Jakarta

Tags

Terkini

Terpopuler