Usai Penemuan Mayat di Bucha, Kali Ini Mayat Wali Kota Motyzhyn ditemukan Terkubur di Pasir dengan Keluarganya

5 April 2022, 16:59 WIB
Wali Kota Motyzhyn Olga Sukhenko terbunuh bersama suaminya Igor dan putranya Alexander.* /The Sun/

JURNALSUMSEL.COM - Usai heboh penemuan mayat-mayat yang berserakan di Bucha diduga korban pembantaian massal, kini mayat wali kota Motyzhyn, Ukraina ditemukan terkubur bersama mayat suami dan anaknya.

Motyzhyn sendiri merupakan satu kota kecil yang berada di Ukraina yang dipimpin wali kota bernama Olga Sukhenko.

Penemuan tiga mayat tersebut menambah heboh tragedi yang terjadi di Ukraina usai kabar pembantaian massal di Bucha yang diduga ulah pasukan Rusia beredar.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Pilih untuk Tidak Klarifikasi Ketimbang Bantah Isu Perlakukan Chika Secara Kasar

Potret kematian wali kota di Ukraina yang mengenaskan tersebut beredar luas di internet, dengan posisi tangan terikat bersama suami dan anaknya.

Sebelumnya kabar itu disampaikan oleh Penasihat Kementerian dalam Negeri Ukraina pada Senin, 4 April 2022, sambil menunjukkan sebagian tubuh mereka yang tertutup pasir.

Diketahui bahwa Olga sebelumnya telah diculik tentara Rusia sejak Kamis, 24 Maret 2022.

Sebelumnya artikel ini telah lebih dulu terbit di Galamedia News dengan judul "Wali Kota Ukraina ditemukan Tewas Mengenaskan dengan Tangan Terikat Bersama Suami dan Anaknya".

Kondisi Olga dan keluarganya sangat memprihatinkan saat mereka ditemukan. Kedua tangan diikat ke belakang dan sudah membeku.

Baca Juga: Mayat Korban Pembantaian di Bucha, Ukraina Tunjukkan Kejanggalan, Bukti Tak Mengarah pada Pasukan Rusia?

Pejabat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Herashchenko yang turun langsung dalam evakuasi keluarga wali kota bersama lima warga sipil lainnya menyebutkan, sebagian tubuh kelima korban ini tertutup pasir.

Dilansir dari Reuters, sulit untuk memverifikasi siapa yang membunuh keluarga tersebut, di kuburan di luar Motyzhyn, sekitar 45 km barat Kyiv.

Moskow membantah mereka menargetkan warga sipil dan mengatakan laporan pembunuhan serupa "direkayasa" untuk menodai nama Rusia.

"Ada penjajah Rusia di sini. Mereka menyiksa dan membunuh seluruh keluarga wali kota," kata Anton Herashchenko, mengidentifikasi korban yang tewas adalah Olga Sukhenko, suaminya Ihor Sukhenko dan putra mereka yang berusia 25 tahun, Oleksandr.

Baca Juga: Ditanya Soal Cinta Pertamanya di Dunia Nyata, Kim Tae Ri: yang Pasti Tidak Seperti Kisah Cinta Na Hee Do

"Para penjajah itu curiga mereka berkolaborasi dengan militer kami dan memberi kami lokasi untuk artileri kami. Bajingan ini menyiksa, membantai dan membunuh seluruh keluarga. Mereka akan bertanggung jawab untuk ini."

Sejak pasukan Rusia menarik diri dari kota-kota dan desa-desa di sekitar ibu kota Ukraina, Kyiv pada pekan lalu.

Pasukan Ukraina juga  telah bergerak masuk, menunjukkan kepada para jurnalis, ada begitu banyak mayat dari warga sipil yang dibunuh oleh pasukan Rusia.

Mereka juga memperlihatkan rumah-rumah yang hancur dan mobil-mobil yang terbakar, serta suasana mencekam pedesaan itu.

Reuters melaporkan bahwa wartawan mereka melihat mayat-mayat tersebut di hutan dekat sebuah peternakan yang telah hancur, di luar desa Motyzhyn. Di dekatnya terlihat sebuah traktor yang terbakar, dan salah satu dari mereka yang terkubur di pasir, kepalanya diplester.

Baca Juga: 'Twenty Five Twenty One' Berakhir Sukses, Kim Tae Ri Puji Kemampuan Improvisasi Nam Joo Hyuk saat Akting

Wartawan tersebut juga melihat mayat seorang pria di sebuah sumur dekat pertanian yang terbakar terdapat bekas hangus di beberapa dinding yang tersisa dan mayat tersebut tampak diikat.

Daria Belenitsyna, yang mengidentifikasi dirinya sebagai pacar Oleksandr Sukhenko, mengatakan kepada Reuters bahwa keluarga tersebut telah ditangkap oleh pasukan Rusia pada Rabu, 23 Maret 2022.

Dia mengatakan awalnya tentara Rusia menggeledah rumah itu di pagi hari, mengambil mobil dan telepon Oleksandr.

"Saya mendesak mereka untuk segera pergi. Tapi Oleksandr berkata, 'tidak apa-apa, jangan khawatir'," katanya.

Para prajurit kembali beberapa jam kemudian, menutup mata Olga Sukhenko dan suaminya, dan membawa mereka pergi, kata Belenitsyna. Kemudian mereka datang untuk ketiga kalinya dan mengambil Oleksandr, katanya, mengutip dari saudara perempuannya Lena dan tetangga keluarga.

Dia mengatakan pada awalnya, kerabat mengira keluarga Sukhenko mungkin menjadi bagian dari pertukaran tahanan, tetapi kemudian mengetahui bahwa mereka telah tewas.

Baca Juga: Haji Faisal Tak Akan Izinkan Doddy Sudrajat Buka Puasa Bersama Gala Sebelum Meminta Maaf pada Keluarganya

Ihor, yang tidak memberikan nama keluarganya dan mengatakan bahwa dia adalah kerabat mengatakan pada hari Senin, 4 April 2022, bahwa mereka dengan tegas membantah tuduhan apapun terkait dengan pembunuhan warga sipil di Bucha.

"Informasi ini harus dipertanyakan secara serius," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. "Dari apa yang kami lihat, para ahli kami telah mengidentifikasi tanda-tanda pemalsuan video dan pemalsuan lainnya."

Ihor, yang tidak memberikan nama keluarganya dan mengatakan bahwa dia adalah kerabat Sukhenkos, mengatakan: "Di sana, di dalam lubang, keluarga saya terbaring. Saya tidak tahu alasan mereka dibunuh. Mereka adalah orang-orang yang damai dan baik."

Vadym Tokar, kepala dewan desa Makariv yang bertetangga dengan Motyzhyn, mengatakan mayat-mayat itu tetap berada di tempat mereka ditemukan. "Kami tidak bisa mengeluarkan mereka karena ada kecurigaan bahwa mereka ditambang," katanya melalui telepon.

Baca Juga: Sama Seperti Penonton, Kim Tae Ri Akui Merasa Sedih Atas Akhir Kisah Na Hee Do-Baek Yi Jin

Tragedi penemuan mayat-mayat di Ukraina tersebut tentu membuat publik berasumsi pasukan Rusia merupakan dalang utamanya.

Namun, Kremlin mengatakan pada hari Senin, 4 April 2022, bahwa mereka dengan tegas membantah tuduhan apapun terkait dengan pembunuhan warga sipil di Bucha.

"Informasi ini harus dipertanyakan secara serius," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. "Dari apa yang kami lihat, para ahli kami telah mengidentifikasi tanda-tanda pemalsuan video dan pemalsuan lainnya." bantahnya.***(Ema Rachmawati/Galamedia News)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler