Menurutnya, masalah ini kelihatannya sepele, tetapi mengandung makna yang sangat riskan.
"Bagaimana orang lain mau mencintai dan menghormati serta menjunjung tinggi, di gedung rakyatnya saja diinjak-injak dan disepelekan,"tuturnya.
"Ibaratnya mega mendung dijadikan keset. Saya selaku pemerhati budaya dan sejarah Cirebon kecewa berat," lanjutnya lagi.
Baca Juga: Oknum Dosen Pelaku Seks Oral Bermodalkan Uang Rp20 Ribu
Jajat meminta Pemerintah dan DPRD Kota Cirebon untuk segera mengganti karpet lantai batik mega mendung tersebut.
Sementara terkait hal itu belum ada keterangan pasti dari pihak DPRD. Padahal Anggota DPRD lainnya sempat memberitahu kepada Ketua DPRD Affiati, saat sejumlah wartawan meminta keterangan terkait karpet bermotif Mega mendung tersebut. ***(Egi Septiyadi/Pikiran-Rakyat)