WhatsApp Blokir Hampir 2 Juta Lebih Akun Penyebar Hoaks, Mayoritas Soal Covid-19

- 20 November 2020, 07:06 WIB
ILUSTRASI Whatsapp telah memblokir 2 juta akun penyebar hoaks
ILUSTRASI Whatsapp telah memblokir 2 juta akun penyebar hoaks /Pixabay

JURNALSUMSEL.COM - Aplikasi WhatsApp telah memblokir hampir 2 juta akun penyebar hoaks, pada hari Kamis, 19 November 2020.

Hal tersebut berdasarkan ketentuan pemerintah melalui Kominfo dalam memerangi penyebaran hoaks atau berita bohong.

Berdasarkan data internal yang dimiliki Kominfo setidaknya ada 2.020 hoaks yang tersebar mulai per tanggal 23 Januari-18 Oktober.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Samuel Pangerapan.

"Kami perlu melakukan pengendalian, bukan untuk membatasi kebebasan berekspresi masyarakat atau kebebasan berpendapat."

Baca Juga: BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 4 Cair Hari Ini, Cek Rekening Anda!!!

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG 20 November 2020: Wilayah Palembang Berpotensi Hujan Ringan Sepanjang Hari

Saat ini konten yang sudah di take down berjumlah 1.759. Konten hoaks yang tersebar itu merupakan konten atau informasi seputar Covid-19.

Menurut Samuel Pangerapan, dalam menangani kasus konten hoaks harus diuji berdasarkan fakta dan verifikasi.

Apabila sebuah informasi ketika diverifikasi ternyata tidak benar, maka pihak kementerian akan memberi "stempel" hoaks pada konten tersebut.

Dalam jumpa pers virtual, Kamis, Sravanthi Dev berdasarkan keterangannya selaku Direktur Komunikasi WhatsApp APAC.

Berikut pernyataan Sravanthi Dev yang tim Jurnal Sumsel kutip dari Antara.

Baca Juga: Update Jadwal Pencairan Dana BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan gelombang 2 Tahap 4 dan 5, Cek Disini!

Baca Juga: Pemkab Musi Banyuasin Dorong Peningkatan Kapasitas Pelaku Bisnis Pariwisata di Tengah Pandemi

WhatsApp saat ini tengah mengembangkan mesin yang bisa mengidentifikasi pesan spam.

Dalam beberapa tahun ini, WhatsApp telah menyesuaikan rancangan produk mereka dalam menanggulangi konten hoaks.

Salah satunya dengan membatasi jumlah spam yang dikirim menjadi 5 kontak saja dalam satu waktu.

Selain itu, WhatsApp juga telah memperbaharui pengaturan grup agar pengguna bisa meningkatkan keamanan privasi.

Kemudian WhatsApp memperkenalkan label ‘diteruskan/forwarded’ dan ‘sering diteruskan/highly forwarded’.

Baca Juga: Gunung Merapi Level III, BNPB Siagakan Satu Unit Helikopter

Baca Juga: Kemungkinan Tahap 4 BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Termin 2 Cair Besok, Cek kemnaker.go.id Sekarang

Tujuannya untuk mendorong agar pengguna bisa berpikir dua kali sebelum meneruskan lagi pesan tersebut.

Namun dalam menanggulangi konten hoaks, pengguna WhatsApp juga diharapkan harus turut berperan aktif dalam mengatasi masalah disinformasi ini.

"Ketika anda melihat pesan berisi spam atau yang tidak ingin dilihat, kami ingin anda melaporkan pesan itu, dan kita akan mengambil tindakan," ujar Sravanthi.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x