Bantuan Kuota Internet Gratis Baru Terealisasi 25 Persen di Papua

- 19 November 2020, 11:55 WIB
Ilustrasi bantuan kuota internet gratis.
Ilustrasi bantuan kuota internet gratis. /PRFM

JURNALSUMSEL.COM - Program bantuan kuota internet gratis dari pemerintah yang dikirim melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ternyata baru terealisasi sekitar 25 persen yang tersalurkan dan digunakan oleh guru, siswa, mahasiswa dan dosen di provinsi Papua.

Hal itu disebutkan oleh Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua.

Pada hari Kamis 19 November 2020, Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait mengatakan sejak Kemendikbud meluncurkan program bantuan kuota internet dari pemerintah ke seluruh Indonesia termasuk di Papua sendiri.

Tercatat dari data yang diperoleh bahwa baru 157.000 orang yang menggunakan bantuan kuota internet ini di Papua.

Pengguna kuota internet gratis dari pemerintah itu juga termasuk siswa, guru, mahasiswa ataupun dosen yang ada di Papua.

Christian mengatakan bahwa menurutnya data yang dikeluarkan hanya ada 34 persen yang mendapatkan bantuan kuota internet itu hanya ada di Ibu kota kabupaten yang mendapatkan jaringan internet.

Maka sisanya adalah mereka yang di daerahnya tidak tersedia jaringan internet maka otomatis bantuan kuota internet dari pemerintah tidak akan sampai ke mereka.

"Tercatat jumlah siswa kurang lebih sebanyak 600 ribu orang, guru 20 ribu orang dan perguruan tinggi baik mahasiswa dan dosen sebanyak 71 ribu orang, maka yang mendapatkan kouta internet di Papua hanya terealisasi 25 persen saja yang memperolehnya." ujar Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait yang dikutip Jurnal Sumsel dari Antara.

Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua juga mengatakan bahwa jika melihat data tersebut maka efektivitas penyaluran bantuan kuota internet gratis dari pemerintah hanya 25 persen yang dapat digunakan di Papua.

Namun meski begitu, Christian mengatakan bantuan kuota internet yang hanya bisa tersalurka 25 persen tersebut harus digunakan dengan sebaik mungkin mengingat tidak semua siswa, guru, mahasiswa, dan dosen yang ada di Papua menerimanya.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait juga mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pendataan ulang mengenai penggunaan bantuan kuota internet dari pemerintah yang hanya tersalurkan 25 persen di Papua ini apakah benar-benar digunakan untuk pembelajaran di tengah wabah Covid-19.

Mengenai sisa 66 persen dari mereka yang tidak ada jaringan internet di daerah Papua ini sedang diusahakan oleh Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua untuk sistem pelajaran offline atau luring.

"Sedangkan untuk sisanya yakni 66 persen daerah Papua yang tidak dapat jaringan internet maka kami sedang merancang pembelajaran sistem offline (luring atau luar jaringan)." ujar Christian lagi yang dikutip Jurnal Sulsel dari Antara.

Selain itu Christian juga mengatakan bahwa 66 persen yang tidak mendapatkan bantuan kuota internet itu akan diusahakan sebaik mungkin untuk memiliki hak yang sama dengan yang bisa menikmati internet.***

Editor: Mula Akmal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah