Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Beginilah Tradisi Perayaannya di Setiap Daerah

- 28 Oktober 2020, 12:24 WIB
Tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. /Pixabay/@Pexels/

JURNALSUMSEL.COM – Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati tepat pada hari ini, Rabu 28 Oktober 2020.

Diperingati sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal dalam kalender hijriah, perayaan saat Maulid Nabi ini dilakukan atas dasar suka cita menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Hal yang tidak dilewatkan dalam perayaan Maulid Nabi ini biasanya berupa tadarus Al-Quran yang dilakukan bersama-sama di Masjid. Tujuannya untuk mencari rahmat dan ridho Allah SWT.

Baca Juga: BKN Umumkan 4 Langkah Penindakan Pelanggaran Netralitas ASN saat Pilkada 2020

Namun, sejumlah perayaan-perayaan lain juga kerap dilakukan dalam perayaan hari kelahiran Nabi. Biasanya, hal-hal unik dalam perayaan ini berbeda di setiap daerah.

Lantas apa saja perayaan-perayaan tersebut? Berikut simak ulasannya yang telah Jurnal Sumsel rangkum dari beberapa sumber:

1. Sekaten (Yogyakarta)

Tradisi Sekaten merupakan budaya dalam perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sekaten adalah upacara pendahuluan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Perayaan ini meliputi “Sekaten Sepisan”, yakni membunyikan dua perangkat gamelan Kyai Nogowilogo dan Kyai Guntur Madu, lalu pemberian sedekah “Ngraso Dalem” Sri Sultan Hamengkubuwono X berupa “udhik-udhik” atau menyebar uang koin dan diangkatlah kedua gamelan tersebut ke Masjid Agung Yogyakarta dan ditutup dengan Grebeg.

Halaman:

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x