Dinilai PSI Mirip Jokowi Hingga Layak Jadi Cagub, Pj Heru Jawab Begini

- 31 Maret 2024, 17:19 WIB
Deretan Kebijakan Kontroversial Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono, Termasuk Pangkas Kuota Penerima KJMU
Deretan Kebijakan Kontroversial Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono, Termasuk Pangkas Kuota Penerima KJMU /Berita Jakarta
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta menilai, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mampu memimpin Jakarta dengan baik. 
 
Pasalnya, Pj Heru melanjutkan warisan dari kebijakan Gubernur DKI Jakarta Jokowi (2012-2014) di ibu kota.
 
 
 
Lantas PSI memandang, sosok Pj Heru mirip dengan Jokowi dan berpotensi menjadi kandidat calon gubernur (cagub) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI. 
 
Menyikapi hal itu, Pj Heru tak mau ambil serius soal pernyataan PSI DKI tersebut. Menurut dia, semua orang juga mempunyai potensi jadi cagub DKI. 
 
"Di sini pak Kasatpol PP juga berpotensi. Gimana tadi bilangnya?. Pak kasatpol pp di sini juga ada pontensi juga. Namanya balon, bakal calon kan. Siapa lagi nih di sini. Mawardi (siapa tau ini) ini beliau potensi juga balon dari independen," kata Pj Heru di Jakarta, Kamis (28/3). 
 
Pj Heru selalu berdoa agar perhelatan Pilkada DKI pada November 2024 mendatang bisa berjalan dengan baik dan aman. 
 
"Semoga lancar. Pencoblosan juga aman. Pilkada mudah-mudahan semoga lancar," urainya. 
 
Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta memandang, Pj Heru Budi Hartono mampu melanjutkan warisan dari kebijakan Gubernur DKI Jakarta Jokowi (2012-2014) di ibu kota. 
 
Meski ditunjuk Presiden Jokowi, Heru yang mengemban amanah definitif sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) RI ini mampu mengakselerasi kebijakan yang bersentuhan dengan rakyat.
 
 
"Pertama kali beliau melanjutkan normalisasi yang selama bertahun-tahun sebenarnya mandek di zaman Pak Anies (Gubernur DKI 2017-2022)," ujar Ketua DPP PSI William Aditya Sarana dalam diskusinya dengan tema 'Mencari Jokowi Baru untuk Jakarta' di kantor DPW PSI DKI, Jakarta Pusat, Selasa (26/3).
 
William mengatakan, Heru dalam waktu yang singkat langsung melanjutkan proyek normalisasi untuk menekan ancaman banjir di sekitar Sungai Ciliwung. Bahkan Heru juga merampungkan proyek sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) Jakarta Timur.
 
"Penuntasan banjir itu kita (Pemerintah DKI) tidak boleh berbeda dengan pemerintah pusat. Pemerintah pusat punya kebijakan normalisasi, artinya Gubernur DKI Jakarta juga harus taat dengan normalisasi," ujarnya. 
 
"Kalau Gubernur punya kebijakan yang berbeda, misalnya ada yang menyatakan konsep naturalisasi. Itu sudah berbeda dengan pemerintah pusat, ketika ada perbedaan konsep dengan penanganan banjir maka tidak akan ada progres yang signifikan," lanjutnya.
 
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta ini menuturkan, penanganan banjir di Jakarta harus dilakukan bersama-sama, antara Pempus dengan Pemda. Heru Budi Hartono dianggap memahami konsep itu sehingga dia melanjutkan program-program Jokowi di Jakarta.
 
"Kita lihat beliau (Heru) membuka kembali posko pengaduan masyarakat di Balai Kota. Itu suatu tradisi yang bagus, sempat dihilangkan juga dengan Pak Anies," tuturnya. 

Editor: Lamka Alum


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x