Network
JURNALSUMSEL.COM - Sebagian besar wilayah di Indonesia sampai saat ini masih mengalami kekeringan atau kemarau panjang. Fenomena El Nino ini merupakan fenomena normal yang terjadi setiap tahun di Indonesia.
Meski demikian, banyak masyarakat mengeluhkan kondisi kemarau yang cukup panjang, terutama mereka yang bermata pencaharian sebagai petani atau mengurus ladang. Bahkan, tingkat polusi serta asap di beberapa wilayah pun meningkat pesat karena kebakaran lahan dan juga hujan yang tak kunjung turun.
Baca Juga: Gemar Makan Sawi Putih? Ternyata Ini Manfaat Luar Biasanya bagi Kesehatan
Menanggapi hal ini, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau bakal berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia.
Hal itu dimulai berakhirnya musim kemarau pada akhir Oktober ini, dan awal musim hujan secara bertahap, dimulai awal November 2023.
Tetapi, akibat tingginya keragaman iklim, maka awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Sedangkan, puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada bulan Januari - Februari 2024.
"Sesuai prediksi BMKG, puncak dampak El Nino terjadi pada bulan September, namun tadi kami juga menganalisis dari data satelit yang terkini,” tutur Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip dari laman resmi BMKG.
“Terlihat Oktober ini nampaknya intensitas El Nino belum turun. Fenomena El Nino ini diprediksi masih akan terus bertahan hingga tahun depan," jelasnya menambahkan.
