Gubernur Jabar Ridwan Kamil Daftar Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19

- 6 Agustus 2020, 22:11 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat sekaligus Gubernur Jabar M, Ridwan Kamil.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat sekaligus Gubernur Jabar M, Ridwan Kamil. /Dok. Humas Pemprov Jabar

JURNALSUMSEL.COM - Sebanyak 800 orang sudah menyatakan diri siap menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19. Dari ratusan nama tersebut, terselip Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan Wali Kota Bandung Oded M Danial.

Nantinya mereka akan diberikan vaksin buatan Sinovac Logitech tersebut. Hal ini disampaikan Ketua Tim Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad), Kusnandi Rusmil, pada Kamis, 6 Agustus 2020.

"Jadi sampai sekarang sudah ada 800 orang. Pak Gubernur dan Walikota Bandung juga siap jadi relawan. Saya bilang boleh-boleh saja, tapi diperiksa dulu," ujar Kusnandi sebagaimana diberitakan Galamedianews.com sebelumnya dalam artikel "Dari 800 Orang Pendaftar, Nama Ridwan Kamil dan Oded Tercantum Didaftar Relawan vaksin Covid-19".

Baca Juga: Bikin Tribute Buat Mendiang Sang Ibu, Mikha Tambayong Nangis Saat Rekam Lagu

Meski demikian, tidak semua yang mendaftar jadi relawan bakal diloloskan. Mereka harus melewati seleksi yang dilakukan tim dari Unpad karena ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.

Satu di antaranya adalah warga Kota Bandung.

Menurut Kusnandi, banyak tenaga medis termasuk dokter yang juga mengajukan diri untuk menjadi relawanvaksin. Namun pihaknya menolak karena lokasi tenaga medis tersebut berada di luar Kota Bandung, sehingga dinilai cukup sulit untuk melakukan proses pemantauan yang berlangsung selama enam bulan.

Baca Juga: Gubernur Sumsel Herman Deru Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Pembangunan OKU Timur, Daerah Lain?

"Takutnya ketika nanti mereka ada keperluan mendadak maka akan menjadi sulit. Jadi yang dianjurkan dan diterima itu dari Kota Bandung, supaya lebih gampang memantaunya," tuturnya.

Target jumlah relawan sendiri mencapai 1.620 orang. Untuk itu, pendaftaran masih dibuka pada Agustus ini. Rencananya, uji klinis vaksin Covid-19 akan dimulai pada 11 Agustus mendatang di enam tempat berbeda.

Kusnandi menjelaskan, semua kebutuhan untuk pelaksanaan uji klinis sudah terpenuhi, termasuk enam fasilitas kesehatan yang akan dijadikan lokasi uji klinis. Di antaranya FK Unpad, Balai Kesehatan Unpad, Puskesmas Dago, Puskesmas Cimbeuleuit, Puskesmas Garuda, dan Puskesmas Sukapakir.

Teknis uji klinis, yakni para relawan uji koinis Covid-19 yang akan menjadi subjek akan disuntik dua kali dalam rentang waktu 14 hari. Pertama relawan akan disuntik plasebo dan 14 hari kemudian akan disuntikkan vaksin.

"Tiga hari sebelum disuntikan baik itu plasebo atau vaksin, subjek akan diperiksa terlebih dahulu, diambil darah dan swab," katanya.

Baca Juga: Presiden Teken Inpres Soal Sanksi bagi Pelanggar Protokol Kesehatan

Dikatakannya bahwa tes darah dan tes usap merupakan syarat mutlak yang harus dilalui relawan uji klinis Covid-19 sebelum akhirnya mereka menjalani uji klinis. Jika mereka pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif, tidak diperkenankan untuk menjadi subjek uji klinis.

"Maka kita tanya-tanya juga subjek, kegiatannya selama ini apa. Itu untuk memastikan kondisi subjek juga," terangnya.

Sementara itu puluhan petugas medis yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis dan perawat disebar ke enam lokasi tempat uji klinis. Selain itu, nantinya ada petugas yang memantau secara berkala kepada subjek guna memastikan kondisi setelah disuntik vaksin.

"Selama penelitian, relawan uji klinis vaksin Covid-19 diambil darah selama tiga kali, ada yang 50 persen dapat vaksin dan ada 50 persen dapat plasebo. Nanti dibandingkan hasilnya bagaimana, termasuk tingkat keamanan dan imun," tambahnya.*** (Rio Ryzki Batee/Galamedia News)

Editor: Muhammad Wirawan Kusuma

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x