La Nina bergantung pada musim atau bulan, wilayah dan intensitas.
Biasanya curah hujan tinggi di bulan September, Oktober, November dampak La Nina terasa di wilayah selatan, tengah dan timur.
Sedangkan pada Desember, Januari, Februari efek La Nina bisa dirasakan di wilayah tengah-utara.
Sesuai peringatan BMKG, fenomena La Nina berisiko memicu bencana hidrometeorologi. Bencana ini meliputi banjir, longsor, jalan licin, angin kencang atau puting beliung ataupun terjadinya badai tropis.
Ketua BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan La Nina akan membawa dampak buruk di dua sektor ketahanan pangan di Indonesia.
Baca Juga: Cara Cairkan BSU Subsidi Gaji untuk Karyawan yang Sudah Kena PHK, Ini Syaratnya
Baca Juga: Alasan Mark Zuckerberg Merubah Nama Facebook Menjadi Meta, Masa Depan Media Sosial?
Pertama sektor pertanian, dimana di sektor pertanian akan terjadi kerusakan tanaman akibat banjir karena curah hujan tinggi, kelembaban udara meningkat, dan muncul organisme pengganggu tanaman (OPT).