Menkes Budi Gunadi Bantah Isu Munculnya Klaster Sekolah Selama PTM

- 28 September 2021, 14:00 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. /Dok. Kemenkes RI

JURNALSUMSEL.COM - Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di berbagai daerah mulai dilaksanakan.

Keputusan terkait dilaksanakannya PTM tersebut sudah melalui berbagai pertimbangan di era pandemi Covid-19 seperti saat ini, termasuk jumlah siswa yang ikut pelaksanaan PTM.

Pada peraturan PTM, siswa yang diperbolehkan ikut hanya setengah dari jumlah siswa dalam satu kelas tersebut.

Selain itu, untuk mencegah timbulnya klaster sekolah, aturan seperti jaga jarak dan pemakaian masker tetap diberlakukan.

Baca Juga: Drama Korea 'Tale of the Nine-Tailed' Akan Kembali Lanjut Musim Kedua? Cek Bocorannya!

Dengan dilaksanakannya PTM di berbagai daerah tersebut, belakangan beredar kabar bahwa klaster sekolah pun telah muncul.

Isu yang beredar menyatakan banyak siswa yang terpapar Covid-19 setelah mengikuti PTM.

Sebelumnya, artikel ini telah lebih dulu terbit di PR Tasikmalaya dengan judul "Menkes Bantah Kabar Adanya Klaster Sekolah Selama Pembelajaran Tatap Muka: Tidak Demikian".

Baca Juga: Disalurkan Hingga Oktober Mendatang, Bantuan Subsidi Upah BSU Kemnaker 2021 Cair Sampai Tahap 5!

Menanggapi kabar ini, Menkes Budi Gunadi Sadikin pun membantah isu munculnya klaster sekolah selama PTM tersebut.

"Jadi kalau banyak yang kemarin diskusi atau beredar hoaks bahwa klasternya demikian banyak, sebenarnya tidak demikian," kata Menkes dikutip dari Antara pada 27 September 2021.

Menurut Menkes, Pemerintah telah melakukan surveilans di beberapa sekolah setelah melakukan Pembelajaran Tatap Muka.

Hal tersebut dilakukan sebagai bagian evaluasi terkait pelaksanaan pembacaan secara luar jaringan atau luring.

Berdasarkan surveilans yang dilakukan pada 1 sampai 21 September 2021 di provinsi DKI Jakarta ditemukan tingkat positif 3,12 persen

Surveilans tersebut dilakukan terhadap 22 sekolah serta pengujian subjek dengan tes antigen mencapai 2.113 subjek.

Selain itu ada pula pengujian dengan PCR pada 2.134 subjek yang terbagi di 24 sekolah.

Pengujian dengan PCR yang dilakukan pada 31 agustus sampai 21 September 2021 menunjukkan hasil tingkat positif mencapai 5,01 persen.

Baca Juga: Ketua PB IDI Sampaikan Kabar Baik, Angka Kematian Covid-19 di Indonesia Turun Drastis dalam Sebulan

Sementara itu di Kota Semarang telah dilakukan pengujian dengan antigen pada 15 sampai 22 September 2021 dengan hasil tingkat positif mencapai 0,24 persen terhadap 3.689 subjek di 258 sekolah.

Pengujian antigen juga dilakukan di Kota surakarta pada 22 September 2021 dengan 171 subjek di satu sekolah dan di Pekalongan dilakukan terhadap 103 subjek di lima sekolah.

Dari pengujian antigen di dua kota tersebut hasil menemukan tingkat positif mencapai 0,0 persen untuk masing-masing kota.

Sementara itu Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) meluruskan kabar 2,8 persen sekolah menjadi klaster Covid-19.

Baca Juga: Ada Kai EXO hingga Jo Bo Ah, Variety Show Terbaru Netflix 'New World' Mulai Tayang 20 November 2021

Menurut Mendikbudristek menyatakan bahwa 2,8 persen sekolah yang menjadi klaster Covid-19 selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) adalah miskonsepsi.

"Beberapa miskonsepsi yang patut diluruskan, sekali lagi adalah bahwa angka 2,8 persen satuan pendidikan, walaupun itu sudah kecil, itu pun adalah data kumulatif, bukan per satu bulan. Itu semua dari seluruh masa COVID-19, bukan dari bulan terakhir di mana PTM terjadi," kata Nadiem, menegaskan.

Nadiem Anwar Makarim juga menjelaskan terkait 15.00 murid dan 7.000 guru yang positif Covid-19 merupakan laporan yang memiliki banyak kesalahan.

Dirinya mencontohkan bahwa laporan jumlah yang positif melebihi jumlah murid yang ada di sekolah tersebut.

"Sekali lagi, kita harus berfokus pada data yang ada dan terutama data dari Kemenkes yang telah mendapatkan berbagai macam test result dan melakukan sampling," demikian kata Nadiem Makarim.***(Andrian Rochmansyah Pratama/PR Tasikmalaya)

Editor: Aisa Meisarah

Sumber: PR Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah